Saat berkesempatan melancong ke kota Bandung sekitar dua minggu yang lalu, salah satu tujuan saya beserta beberapa orang yang menemani dari Jakarta adalah bermain di Alun-alun Bandung.
Sebetulnya kalau disebut sebagai alun-alun dengan ciri utama adanya lapangan rumput yang luas di tengah kota, maka yang terlihat di Bandung tidak lagi pas dinamai alun-alun. Tapi sebagai tempat pusat keramaian bagi warga kota, maka meskipun lapangannya sudah berubah menjadi beralaskan karpet hijau yang diperlakukan sebagai plaza dari Masjid Raya Bandung, secara resmi lokasi itu masih disebut alun-alun.
Hal tersebut dipertegas dengan keberadaan huruf balok berukuran besar bertuliskan "ALUN ALUN BANDUNG" di halte bus tempat memasuki kawasan ini dari sisi Jalan Asia Afrika. Memang kawasan ini telah beberapa kali berganti wajah, dan versi sekarang ini merupakan hasil renovasi yang diresmikan tangal 31 Desember 2014 oleh Walikota saat itu, Ridwan Kamil.
Mural di seberang Alun-alun. Dok pribadi
Kebetulan saat saya sampai di alun-alun sudah sore hari. Ada yang menarik di trotoar Jalan Asia Afrika yang berada di seberang alun-alun. Di samping semarak oleh lukisan mural berwarna dominan merah di tembok sepanjang trotoar, juga dibuat heboh oleh penampakan tokoh-tokoh kartun atau karakter lain yang selama ini biasa muncul di televisi dan film.Contohnya, pengunjung akan bertemu dengan Ksatria Baja Hitam, Iron Man, Songebob, bahkan juga ada Kuntilanak atau Pocong seperti yang ada di film-film horor. Semuanya diperankan oleh Komunitas Kostum Unik Asia Afrika. Permainan kostum seperti ini dikenal sebagai cosplay , singkatan dari costume play, dan pelakunya disebut cosplayer.
Salah satu cosplayer. Dok pribadi
Memang, cosplay juga terdapat di kota-kota lain. Di Jakarta misalnya, gampang dilihat di kawasan kota tua, dekat Museum Fatahilah. Tapi, Bandung sebagai kota yang terdepan di bidang kreativitas anak muda bernuansa kekinian, terlihat lebih banyak dan lebih unik cosplayer-nya, sehingga Jalan Asia Afrika Bandung dirancang secara khusus sebagai tempat atraksi wisata cosplay.Dok pribadi
Banyak sekali pengunjung, terutama anak-anak, yang berfoto dengan cosplayer. Kelebihan cosplayer Bandung adalah, mereka tidak mata duitan, tidak menetapkan tarif khusus, tapi bersedia dibayar seikhlasnya. Sepertinya mereka hanya menyalurkan hobi saja, bukan bermotif komersil.Para cosplayer-nya dengan ramah menyapa dan melambaikan tangan ke pengunjung yang lagi lewat. Saya dan rombongan yang berfoto bersama, tidak dengan cosplayer-nya, eh rupanya saat dijepret, tiba-tiba di belakang saya ada penampakan pocong, yang baru kami sadari saat melihat hasil jepretan di kamera hape. Ini suatu bukti bahwa mereka memang tidak bermotif komersil, tapi malah usil, yang bikin kami ketawa.
Dok pribadi
Kalau anda lagi bersama keluarga di Bandung, tak ada salahnya menikmati wisata cosplay di Jalan Asia Afrika. Anda pasti puas berfoto dengan berbagai tokoh yang anda gemari.Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI