Sudah lebih dua minggu film "Mission: Impossible - Fall Out" (selanjutnya ditulis MI6, karena merupakan film Mission Impossible ke 6) mengguncang layar lebar di tanah air. Penonton masih tetap berjubel dan semua bangku di bioskop-bioskop yang memutar terisi penuh.
Saya yang sebetulnya tidak begitu fanatik menonton film yang mengumbar adegan kekerasan, dan tidak menonton semua film MI sebelumnya, memutuskan kali ini tidak mau ketinggalan.
Maka terlepas dari unsur logika yang sebagaimana di banyak film laga, sedikit terabaikan, atau mungkin karena kecanggihan trik kamera serta teknik editing, saya terpaku sepanjang pemutaran film seperti juga para penonton lainnya.
Ya, film action memang menghadirkan sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin. Makanya disebut mission impossible.
Betapa tidak. Tom Cruise yang sudah tidak lagi muda, yang menolak menggunakan stuntman, ternyata aksinya "nendang banget". Bahkan banyak kritisi film yang berpendapat inilah aksi terbaik Tom Cruise dibanding film MI sebelumnya.
Aksi Tom Cruise yang memerankan Ethan Hunt menghadapi teroris yang mengincar plutonium yang merupakan bahan pembuat senjata nuklir, sungguh memukau.
Ada banyak aksi yang bersifat ekstrim dan menggunakan hampir semua jenis alat transportasi, termasuk dengan berlari sekencang-kencangnya. Adegan kebut-kebutan dengan motor, mobil mewah yang bergelimpangan, ngebut di atas perahu, dan bahkan saling tembak di atas helikopter, tersaji dengan menegangkan, membuat penonton sering menahan nafas.
Ethan di sebuah helikopter terlibat saling tembak dengan teman sesama agen CIA, August Walker (diperankan Henry Cavill), yang berada di helikopter lain. Soalnya si Walker ini diminta untuk mengawasi sepak terjang Ethan. Jadi sama-sama melawan teroris, tapi mereka saling bersaing mendapatkan plutonium.
Adegan ekstrim lainnya adalah perkelahian di atas tebing terjal yang amat tinggi, terjatuh, tapi tertahan di tengah tebing, dan merayap lagi ke puncak tebing. Tentu juga adegan Ethan meloncat dari puncak gedung tinggi ke gedung tinggi lainnya, juga termasuk ekstrim.
Keseruan berbagai adegan ekstrim di atas, berpadu dengan tiga tempat menawan yang dominan sebagai latar belakang, yakni kota Paris, London, dan kawasan pegunungan bersalju di Kashmir dekat perbatasan India - Pakistan.
Maka di tengah ketegangan, penonton masih sempat menikmati keindahan lanskap Paris dengan taman kota, sungai, dan gedung-gedung dari abad pertengahan. Demikian pula di London dengan perpaduan gedung kuno dan pencakar langit modern.
Seperti film-film aksi Hollywood lainnya, penonton diberi sedikit waktu untuk menarik nafas, karena ada unsur sentimental saat tersaji adegan saling tertarik antar lawan jenis, meskipun misi masing-masingnya berbeda, bahkan berlawanan.