Ingin menyaksikan bagaimana pemain sepak bola kita membantai lawan dari negara-negara Eropa atau Amerika Latin? Ini bukan mimpi, tapi betul-betul terjadi, namun baru untuk level sepak bola remaja. Kalau di level dewasa, kita sudah tahu sama tahu, di tingkat Asia Tenggara saja, kita susah sekali untuk menjadi juara.
Kelompok Kompas Gramedia seperti diketahui punya kontribusi yang besar dalam membangun sepak bola remaja dengan secara rutin memutar kompetisi Liga Kompas Gramedia (LKG). Kompetisi tahunan ini merupakan ajang untuk membuktikan sekolah sepak bola (SSB) mana yang terbaik di seantero Jabobetabek.
Kemudian, dari para pemain yang tampil di LKG, diseleksi untuk membentuk tim LKG-SKF yang bertarung di turnamen Piala Gothia di Swedia. SKF adalah sebuah perusahaan yang berpusat di Swedia yang juga punya pabrik di Indonesia, bertindak menjadi sponsor bagi tim ini.
Perlu diketahui, Piala Gothia merupakan turnamen sepak bola remaja terbesar di dunia. Sekitar 1700 tim dari 80 negara ikut serta. Ada 4500 pertandingan yang dilangsungkan di 110 lapangan di Gothenburg, Swedia, sebagaimana yang tertulis di website resmi turnamen ini.
Dalam turnamen yang pada tahun 2018 ini berlangsung dari tanggal 15 sampai 21 Juli, tim LKG-SKF berjaya menembus semifinal di kategori U-15. Di babak penyisihan tim ini tampil sebagai juara grup. Mereka terlalu perkasa dengan mengalahkan tim Skalborg SK (Denmark) 18-0, tim Walddorfer SV (Jerman) 2-0, dan tim tuan rumah Linkoping Kenty DFF 6-0.
Di babak berikutnya dengan sistim gugur, LKG-SKF Indonesia mengalahkan tim Interesporte dari Brasil 2-0, tim SC Weitmar dari Jerman 4-0, dan untuk menembus semifinal mereka mengalahkan tim Kinna IF dari Swedia dengan skor 2-1. Sayang, langkah LKG-SKF Indonesia terhenti sehingga gagal melaju ke final setelah kalah tipis 3-2 dari tim Stjarnan (Islandia).
Prestasi remaja kita pantas diacungi jempol. LKG telah terbukti berhasil menjaring bibit-bibit terbaik. Masalahnya adalah bagaimana agar prestasi para pemain remaja bisa meningkat secara konsisten saat mereka semakin bertambah usianya.
Namun di samping itu, mengingat di LKG tim yang berkompetisi hanya SSB se Jabodetabek, rasanya turnamen seperti Piala Gothia perlu ditiru untuk menjadi ajang kompetisi bagi SSB dari seluruh provinsi di negara kita. Hal ini tidak semata-mata urusan sepak bola, namun juga menjadi forum yang baik dalam menyemai rasa persaudaraan, persatuan, dan saling mengenal antar remaja dari semua provinsi. Wawasan ke-Indonesia-an mereka pasti meningkat.
Tentu agar turnamen remaja ala Piala Gothia itu terwujud, perlu sponsor di level nasional sebagai penyelenggara, dan sponsor perusahaan lokal yang mendanai keberangkatan SSB di masing-masing provinsi ke Jakarta atau ke kota lain yang menjadi tuan rumah.
Karena sepak bola sudah menjadi industri yang peminatnya di kalangan anak-anak dan remaja juga amat banyak, diharapkan tidak akan sulit mencari perusahaan sponsor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H