Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

"Pulang Basamo", Berlebaran dan Membangun Kampung Halaman

Diperbarui: 22 Juni 2018   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertandingan sepak bola sebagai hiburan saat lebaran (dok. Padang Tarok Center)

Orang Minang terkenal sebagai perantau yang tangguh. Tak heran kalau jumlah para perantau Minang yang tersebar di seluruh penjuru tanah air, bahkan sampai ke semua benua, jumlahnya lebih banyak dari yang berdomisili di Sumatera Barat. Namun, ikatan emosional para perantau dengan kampung halamannya tak pernah luntur.

Salah satu bukti ikatan tersebut adalah kegiatan pulang basamo (pulang bersama) saat lebaran (orang Minang menyebutnya sebagai ari rayo). Saat itulah para perantau pulang ke nagari (desa) asalnya. Mereka tidak sekadar berlebaran, tapi ikut memberikan sumbangan pemikiran, sumbangan dana untuk pembangunan, dan membuat berbagai acara di nagari masing-masing.

Tulisan ini khusus mengangkat kegiatan di Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Padang Tarok terletak di pertengahan antara dua kota, Bukittinggi dan Payakumbuh. Dari Padang Tarok kedua kota tersebut sama-sama berjarak sekitar 16 km.

Para perantau asal Padang Tarok sebagian besar berdomisili di Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau, dan DKI Jakarta. Namun ada juga yang merantau ke Bali, bahkan tidak sedikit yang mencari nafkah di Malaysia. Di samping itu tentu juga banyak yang merantau ke berbagai kota di Sumbar, khususnya di Padang sebagai ibukota provinsi.

Ramainya penonton (dok Padang Tarok Center)

Untuk memudahkan koordinasi antar para perantau, ada berbagai forum yang dibentuk, yang di era dunia maya sekarang ini, sangat gampang untuk saling berkomunikasi. Salah satunya adalah Padang Tarok Center, yang dipimpin oleh Yulizar Sutan Sati Batuah, yang sehari-harinya punya usaha di bidang pariwisata di Bali, Iko Bali Tour. 

Dalam rangka merayakan hari raya Idulfitri baru-baru ini, dimotori oleh para perantau, diadakan serangkaian acara di Padang Tarok. Ada acara yang bersifat hiburan yakni pertandingan sepak bola dengan para pemain gabungan para perantau dan pemuda yang tinggal di kampung.

Pertandingan berlangsung di Lapangan Talang Andih, Padang Tarok, yang terletak di pinggang perbukitan yang sekaligus menjadi latar belakang yang indah di lapangan tersebut. 

Padang Tarok memang sebuah nagari yang punya pemandangan yang memikat dengan luasnya area persawahan, kebun di perbukitan, sungai dengan air yang jernih, serta jalan negara yang menghubungkan dua ibukota provinsi, Padang dan Pekanbaru. 

Ada jalan raya yang amat lurus sepanjang sekitar 1 km yang membelah nagari Padang Tarok. Jadi kalau boleh becanda, jika ada yang mengucapkan:"tunjukilah kami jalan yang lurus", ya di Padang Tarok-lah tempatnya.

Makan bersama di acara penutupan Rantau Cup (dok Padang Tarok Center)

Pertandingan sepak bola yang bertajuk "Rantau Cup" tersebut menarik minat banyak penonton, dari anak-anak sampai yang lanjut usia, laki-laki dan wanita. Meskipun bersifat hiburan, pada hakikatnya ini merupakan bagian dari pembangunan manusia, menempa fisik dan mental, sekaligus mempererat relasi secara sosial.

Menariknya saat penutupan Rantau Cup, Rabu (20/6) yang lalu, diakhiri dengan acara makan bersama di lapangan. Nasi dan lauk pauknya ditarok di jejeran panjang daun pisang yang saling menyambung. Para pemain, panitia, dan penonton ikut makan dalam acara yang penuh keakraban ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline