Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Bukber OJK - Kompasiana, Agar Keuangan Syariah Lebih Bergema

Diperbarui: 21 Juni 2017   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk kesekian kalinya Kompasiana mengadakan acara "kopi darat" lagi. Karena dalam suasana bulan puasa, maka para kompasianer yang ikut nangkring mendapat kesempatan berbuka puasa bersama (bukber). Sebelum bukber, sekitar hampir seratus peserta terlebih dahulu memperoleh pengetahuan dengan menyimak paparan dari pejabat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berkaitan dengan keuangan syariah.

Acara dialog dan bukber tersebut berlangsung pada hari Minggu (18/6) sejak jam 15.00 WIB di salah satu ruangan di Double Tree Hotel, Cikini, Jakarta Pusat. Hotel yang relatif baru ini tergolong mewah dan dikelola oleh jaringan hotel bertaraf internasional, Hilton. Tak heran kalau para peserta merasa betah dan nyaman. 

Tema dialog adalah "Saatnya Lebih Dekat dengan Keuangan Syariah"  dan dibuka oleh Triyono, Kepala Departemen Komunikasi dan Internasional OJK. Kemudian dilanjutkan dengan talkshow yang dimoderatori CEO Kompasiana, Iskandar Zulkarnain, dan menghadirkan tiga orang panelis yakni Setiawan Budi Utomo, Deputi Direktur Pengembangan Produk dan Edukasi OJK, Moch. Muchlasin, Direktur Industri Keuangan Non Bank OJK, dan Muhamad Toriq, Deputi Direktur Pasar Modal Syariah OJK.

Dari paparan para panelis terungkap bahwa meskipun sudah banyak kemajuan yang dicapai selama 25 tahun keberadaan keuangan syariah di tanah air, namun sejumlah kendala masih menghadang. Hal ini membuat potensi yang amat besar mengingat Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, belum tergarap secara optimal.

Salah satu kendala terbesar adalah tingkat pemahaman masyarakat yang relatif rendah terhadap produk keuangan syariah. Jangankan produk pasar modal atau asuransi, bahkan untuk bank syariah saja yang relatif gampang ditemui kantornya di berbagai kota, masih belum begitu dikenal. Atau bisa jadi sudah dikenal, tapi belum menimbulkan dorongan yang kuat bagi masyarakat untuk menjadi nasabahnya.

Makanya berbagai upaya dilakukan oleh OJK dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang manfaat keuangan syariah. Dialog dengan blogger yang aktif menulis di Kompasiana kemaren ini adalah bagian dari upaya tersebut. 

Sebetulnya publik juga gampang mengakses informasi yang berkaitan dengan keuangan syariah. Saat ini OJK telah menyadari arti penting dari media sosial. Masyarakat diharapkan dapat mengikuti media sosial yang dikelola OJK, antara lain dari Facebook, Twitter, Instagram, dan Youtube.

Sayang sekali, waktu yang tersedia untuk tanya jawab dengan peserta amat terbatas karena keburu sudah berkumandang azan magrib. Hanya empat peserta yang kebagian mengajukan pertanyaan. Ada peserta yang mengeluhkan karena sebagai peminjam di salah satu bank syariah, ia dikenakan beban yang tinggi ketimbang kalau meminjam di bank konvensional. Terhadap hal ini OJK menjawab bahwa karena penabung di bank syariah masih relatif sedikit, maka otomatis biaya untuk mendapatkan dananya juga masih relatif mahal. Di masa datang diharapkan semakin banyak masyarakat yang menyimpoan uangnya di bank-bank syariah.

Ada lagi seorang peserta yang mengkhawatirkan masalah politis.  Dengan maraknya isu adanya kelompok radikal yang ingin mengganti dasar negara Indonesia dari Panca Sila ke sistem khilafah, ia takut kalau industri keuangan syariah dicurigai sebagai pendukung sistem khilafah tersebut. OJK menegaskan untuk tidak mengkhwatirkan hal tersebut karena eksistensi keuangan syariah didukung sepenuhnya oleh pemerintah, termasuk dari Presiden Joko Widodo. Pada dasarnya keuangan syariah bertujuan melayani seluruh masyarakat, apapun agamanya. 

Para peserta akhirnya betul-betul berpesta menikmati aneka hidangan yang tersaji saat kumandang azan magrib bergema, dari kudapan ringan sampai hidangan utama. Semoga saja melalui acara tersebut berdampak positif bagi pengembangan industri keuangan syariah di negara kita.

[caption caption="Bukber (dokpri)"][/caption]

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline