Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Ketika SBY Muncul dengan Keluarga Besar

Diperbarui: 12 Agustus 2016   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Full team

Saya sungguh tergoda ketika Kompas TV memunculkan potongan wawancara pembawa acara Rosiana Silalahi dengan Presiden RI 2004-2014, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Makanya saya betul-betul nongkrong di depan tv sesuai jadwal yang telah diinfokan sebelumnya melalui potongan wawancara itu, Jumat 12 Agustus 2016 jam 20.00.

Pada acara yang bertajuk Rosi & Keluarga SBY tersebut, beliau memboyong anggota keluarga besarnya. Ada istri tentu saja, dua anak, dua mantu, dua dari tiga cucu (cucu ketiga belum genap satu tahun usianya) dan dua pasang besan. Terlihat juga kerabat lainnya yang duduk di kursi penonton. Terasa lengkaplah keluarga SBY muncul ke permukaan.

Saya tidak punya kompetensi menafsirkan kemunculan tersebut secara politik. Tapi saya sangat tertarik mengangkat sisi manusiawinya (meski saya juga minim kompetensinya membahas topik ini).

Kesan pertama, SBY dan semua keluarganya secara fisik tergolong tampan dan cantik. Tentu ini anugrah Tuhan. Tapi kesan berikutnya sebagai keluarga yang harmonis tentu itu juga berkat karakter baik yang terbangun sekian lama. Kebetulan SBY dan istri baru saja merayakan hari ulang tahun pernikahan ke 40 tanggal 30 Juli 2016 yang lalu.

Walaupun SBY dan istri datang dari latar belakang budaya Jawa, terlihat sekali bahwa Ibu Ani sebagai istri bukan sekadar "konco wingking". Ibu Ani justru berperan besar. Bahkan saat SBY menjadi Presiden, ibu Ani selalu ikut pada banyak acara, aktif mencatat dan mengambil foto. Istilah ibu Ani, hal tersebut dalam kapasitas sebagai sekretaris sangat pribadi, dan sama sekali bukan untuk mempengaruhi Presiden.

Kedua anak beliau, Agus yang perwira TNI dan Ibas yang politisi Partai Demokrat, juga mewarisi kepintaran dan keteraturan dari kedua orang tuanya. Jadi tidak hanya SBY yang memang sudah terlihat smart dari saat sebelum jadi Presiden, Ibu Ani pun juga mengimbangi kecerdasan sang suami, meski dalam bertutur kata Ibu Ani terkesan lebih to the point.

Sebagai seorang jenderal, SBY temasuk bukan jenderal biasa. Beliau boleh disebut sebagai seniman. Lagu ciptaannya dan juga puisi, dibawakan pada acara tersebut. Beliau juga tidak main keras pada keluarga. Kalau marah cenderung diam atau garuk-garuk, kata Ibas. Dulu sepulang bertugas sebagai tentara di Timor Timur, SBY memelihara kumis, tapi karena dilarang Ibu Ani, beliau tampil klimis lagi.

Pelajaran yang dapat dipetik dari acara tersebut adalah bahwa seorang pemimpin tertinggi, sesibuk apapun juga, jangan sampai mengabaikan keluarga. Betapa banyak pejabat tinggi, yang demi karir, perhatian terhadap keluarga dikorbankan. Akhirnya, sebagai misal, uang banyak habis untuk biaya anak agar berhenti memakai narkoba.

Jangan menganggap remeh atau menganggap gampang membangun keluarga yang harmonis dan berhasil. Seseorang bisa saja sukses memimpin ribuan anak buahnya di kantor, tapi belum tentu sukses mendidik anak tunggalnya. Namun, SBY telah membuktikan bahwa meskipun sepuluh tahun menjadi orang nomor satu di negeri ini, beliau juga sukses memimpin keluarga. 

SBY, bersama istri dan cucu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline