Lihat ke Halaman Asli

Irwan Mahmudi

Mahasiswa Universitas Bina Niaga

Peluang dan Strategi Sukses Investasi Properti di Indonesia

Diperbarui: 3 November 2024   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Irwan Mahmudi

Universitas Binaniaga Indonesia (UNBIN)

Investasi properti dapat dikatakan sebagai lahan bisnis yang menjanjikan, ditopang dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin berkembang, urbanisasi yang cepat yang didukung dengan daya beli masyarakat membuat investasi di lahan properti sangatlah menjanjikan. Seperti yang kita tahu bersama bahwa yang dimaksud dengan investasi properti adalah penanaman modal yang dilakukan oleh investor dalam bentuk aset real estate untuk memperoleh keuntungan. Aset tersebut dapat berupa tanah, bangunan, atau berupa bangunan sekaligus.

Mari kita bahas mengapa investasi properti merupakan pilihan  yang akan memberi kita banyak uang dalam jangka panjang. Salah satunya adalah menginvestasikan uang kita di properti dan memperoleh pendapatan pasif dari  sewa yang dibayarkan  pelanggan. Karena harga properti cenderung semakin mahal dan meningkat dari waktu ke waktu, investor akan  menerima pembayaran sewa terus menerus. Pada sektor properti, kerusakan tanah dan bangunan sangat jarang terjadi sehingga tingkat keamanannya pun lebih terjamin.

Untuk mengenal investasi properti, terlebih dahulu akan saya jelaskan mengenai jenis- jenis investasi properti, sehingga dengan pengetahuan tersebut dapat menjadi pandangan awal untuk memilih terhadap jenis apa yang cocok dengan gaya Anda. Pertama, properti residensial yakni seperti rumah, apartemen dan kondominium. Rumah menjadi ajang berburu keuntungan dalam permainan investasi properti. Hal tersebut karena rumah adalah bangunan dengan tingkat peminat yang tidak akan pernah mati, karena pertumbuhan dan perpindahan semakin meluas membuat rumah tidak pernah mati pelanggan. Begitu juga apartemen, di tengah masyarakat urban, katakanlah di Jakarta dan Surabaya sebagai bagian dari kota besar di Indonesia, keberadaan apartemen menjadi lumbung penghasilan yang tidak akan pernah mati. Apartemen selalu menjadi incaran kaum menengah keatas dalam menangani permasalahannya, salah satunya karena tidak punya rumah. Sementara untuk kondominium biasanya sangat diminati oleh kalangan profesional muda, sehingga tidak akan pernah ada habisnya. Kedua, properti komersial. Masih sama dengan jenis sebelumnya hanya saja peruntukannya lebih luas dan memang untuk kebutuhan komersial bukan untuk digunakan secara individu. Misal perkantoran seperti yang kita lihat bersama pertumbuhan bisnis yang semakin menjamur saat ini mengharuskan manajemen untuk memiliki kantor sendiri dan tidak mungkin pengusaha akan mendirikan bangunan terlebih dahulu, pastinya akan memilih untuk menyewa terhadap sebuah bangunan untuk dijadikan kantor. Tidak kalah menjanjikannya juga adalah perbelanjaan meski sekarang banyak pesaing di marketplace tetapi pasar atau ruko masih tetap eksis dengan kelebihannya sendiri-sendiri sehingga menginvestasikan uang untuk bangunan perbelanjaan tidak akan pernah merugi. Properti komersial bisa juga berupa hotel, seperti yang banyak ditemui di beberapa tempat wisata atau kampus-kampus katakanlah skala kecilnya, home stay yang tidak selengkap hotel mengenai fasilitas dan lainnya tapi jika di tempat wisata dan dekat kampus, bukan hal yang perlu diragukan lagi untuk tidak mendapatkan passive income dari properti-properti tersebut.

          Menurut Steve Sudijanto seorang ahli properti mengatakan walaupun harga properti semakin tahun semakin mahal akan tetapi minat untuk berinvestasi tidak akan surut. Steve mengatakan bahwa kenaikan nilai properti mungkin akan melambat tetapi investasi properti masi menguntungkan jika dilakukan dengan bijak, meskipun sudah mengetahui jenis properti yang akan dipilih, sebagai pebisnis Anda juga membutuhkan sebuah strategi untuk menunjang terhadap investasi yang akan dilakukan, baik strategi untuk memulai ataupun setelah melakukan investasi tersebut. Karena meskipun dengan investasi akan menghasilkan passive income tapi juga perlu dilakukannya evaluasi terhadap perkembangan, karena seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa tetap ada resiko yang harus ditanggung. Nah, strategi ini untuk meminimalkan terhadap risiko buruk yang kemungkinan akan Anda alami.

Menurut Steve, menjalankan bisnis properti dengan membeli rumah memiliki keuntungan dari segi waktu. Proses pengadaan rumah lebih cepat karena hanya perlu renovasi, perbaikan, dan mengurus perizinan.

          Riset terhadap calon yang akan diinvestasikan, meskipun properti adalah benda mati, kita sebagai manusia hidup perlu memahami setiap properti yang kita investasikan. Misalnya dari segi keamanan, apakah ada lokasi yang strategis atau tidak. Khususnya dalam investasi properti komersial, pemilihan lokasi juga mempengaruhi daya saing dan minat penyewa, sehingga bukan hanya fasilitas mewah yang membuat suatu lokasi menjadi istimewa, melainkan fakta bahwa lokasi tersebut jauh dari jalan utama dan memiliki koneksi yang baik, pelanggan cenderung memilih properti dengan konektivitas jalan di bawah standar namun memadai jika mereka melakukan investasi. Oleh karena itu, strategi pertama yang bisa Anda gunakan saat mulai berinvestasi adalah riset. Sama pentingnya dengan pemilihan lokasi strategis adalah pemeliharaan bangunan yang juga merupakan bagian dari strategi yang matang. Jika bangunan cenderung membutuhkan banyak perawatan, namun pendapatan sewa tidak mencukupi maka tidak akan ada untung dan rugi. Pemeliharaan gedung merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Misalnya, bagaimana perasaan pelanggan jika pemeliharaan tidak dilakukan, seperti di hotel yang cat dindingnya tidak pernah diperbarui atau kamar mandinya tetap dalam kondisi buruk? Sekalipun lokasinya menguntungkan secara strategis, namun jika properti tidak dirawat dengan baik pelanggan mungkin ragu untuk pindah ke properti yang telah disiapkan.

Oleh karena itu,  daya beli yang tinggi dan daya saing dalam investasi properti berbanding lurus dengan tantangan yang harus selalu Anda persiapkan. Memang benar, bahwa investasi properti memiliki passive income namun hanya jika dilakukan dengan perencanaan yang matang dan tidak sembarangan. Jika dilakukan tanpa perhitungan  pasti  akan merugi.

                                         

                                          Daftar Pustaka

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline