Lihat ke Halaman Asli

Strategi Pemasaran Sebuah Kedai Kopi Di Media Sosial

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Follow irwanhad on Twitter

Sebagai praktisi pemasar tentunya kita sudah banyak sekali membaca referensi tentang bagaimana cara mengembangkan merek di media sosial. Tulisan-tulisan yang menunjukan jalan pada Anda untuk melakukan hal A, hal B, hal C, dan seterusnya. Mungkin dengan kesadaran penuh kita akan berpikir untuk mengikuti apa yang disarankan oleh sang penulis tulisan tersebut, namun pernahkah kita “benar-benar” mengimplementasikannya kedalam merek kita sendiri dalam sebuah kasus dilapangan? Itu terserah Anda, namun dalam tulisan kali ini saya ingin berbagi pengalaman tentang bagaimana cara pengimplementasian teori strategi pengembangan pemasaran merek di media sosial dapat diaplikasikan kedalam sebuah kasus dengan keberadaan merek yang nyata.

Sebagai seorang internet strategist, saya dihadapkan dengan banyak sekali tantangan dalam membantu klien dalam pengembangan merek di sosial media. Tidak dilihat dari besar atau kecilnya klien yang ditangani, namun dilihat dari faktor bobot kesulitan yang berbeda-beda untuk setiap klien dengan satu tujuan yang sama yaitu mengembangkan merek di media sosial. Inilah pengalaman saya dengan salah satu klien yang diharapkan dapat menginspirasi Anda dalam pengimplementasian strategi pemasaran di media sosial.

STUDI KASUS

Definisi klien: Klien adalah sebuah kedai kopi yang menyediakan berbagai makanan berupapastry, roti-rotian, kue kering, dan pudding. Untuk minumannya mereka menyedia  berbagai macam jenis minuman hangat maupun dingin. Kedai kopi ini bertempat di lokasi yang berdekatan dengan perkantoran di daerah Kuningan Jakarta, sehingga pada jam-jam tertentu banyak sekali dikunjungi oleh para profesional sebagai tempat pertemuan bisnis. Walaupun kedai kopi ini terlihat ramai oleh para pengunjung, tapi sang pengelola ingin sekali mengembangkan mereknya lebih jauh lagi dengan menggunakan media promosi yang sangat murah, mempunyai jangkauan yang luas, dan juga tengah tren saat ini, yaitu media sosial.

TAHAPAN PENGIMPLEMENTASIAN STRATEGI PEMASARAN:

1. Penelitian

Penelitian adalah hal pertama yang saya lakukan dalam setiap kerja yang berhubungan dengan pemasaran merek apapun. Penelitian ini berfungsi sebagai langkah awal untuk mengetahui strategi pemasaran seperti apa yang nanti akan saya implementasikan kedalam merek yang bersangkutan. Dalam penelitian juga saya harus bisa menentukan jejaring media sosial apa yang nantinya bakal menjadi sarana pemasaran yang tepat untuk memasarkan merek kedai kopi ini. Disini saya tidak akan menggunakan hitungan-hitungan matric ataupun data-data statistik lain untuk memudahkan kita lebih memahami langkah-langkah kerja dari strategi yang akan saya uraikan.

Dari hasil penelitian yang saya lakukan pada tahap ini saya berkesimpulan bahwa: Walaupun mempunyai lalu-lintas yang kuat dalam hal penjualan, namun merek yang bersangkutan tidak mempunyai brand awarness yang kuat dalam segmentasi pasar. Mungkin hal disebabkan oleh dominasi merek-merek yang sudah terkenal lebih dulu sehigga menjadi icon yang kuat pada bidikan segmentasi pasar yang sama.

Pilihan media sosial yang akan dijadikan medium alat pemasaran jatuh pada Fanspage Facebook, Twitter, Tumblr, dan Foursquare. Media ini dipilih dikarenakan sebelumnya mereka (kedai kopi ) mempunyai fans dan follower yang setia walaupun jumlahnya masih sangat sedikit untuk menjadikannya sebagai komunitas yang loyal terhadap merek. Saya berpendapat bahwa menjadikannya lebih berkembang adalah pilihan yang paling baik daripada kita membangun sesuatu yang baru dengan meninggalkan pencitraan yang lama. Fanspage Facebook, twitter, Tumblr dan Foursquare dipilih karena segmentasi pasar dari kedai kopi ini berada dalam kuadran yang tepat sebagai alat pemasar dimana para pengguna dalam keempat medium diatas saling berkumpul dan berkomunikasi secara aktif.

2. Tentukan Tujuan Akhir

Dari tahapan penelitian yang sudah kita buat diatas dan sekaligus menentukan medium jejaring media  sosial  mana yang akan digunakan sebagai alat pemasar, sekaranglah waktunya kita menentukan tujuan akhir untuk kampanye ini.

•Kampanye pemasaran ini dilakukan untuk membangun brand awarness yang diharapkan meninggkatnya penjualan

Low budget, hight impact

•Menciptakan komunitas sekaligus menstimulan engagment

•Mejaring konsumen setia

•Menjalin percakapan aktif di akun jejaring media sosial yang kedai kopi miliki

•Menjadikan jejaring media sosial sebagai “garda depan” dari alat pemasaran di internet

3. Mulailah Membuat Strategi Pemasaran

Dari pemilihan jejaring media sosial yang sudah dilakukan dalam tahapan pertama, maka  untuk tahap kedua ini saya membuat strategi pemasaran berbeda untuk setiap masing-masing  jejaring media sosial. Walaupun mempunyai strategi empat medium pemasar yang berbeda satu dengan yang lain, namun keempatnya bisa saling bekolaborasi dengan saling berhubung secara realtime dalam membangun brand awarness yang kuat.

Seperti apa yang dilakukan oleh merek-merek lain yang sudah terjun ke jejaring media sosial, saya tidak memberikan “keunikan khusus” pada Fanspage Facebook dan Twitter untuk kedai kopi ini. Didalamnya saya hanya memberikan informasi harian biasa seputar menu unggulan terbaru, kegiatan-kegiatan para pengunjung disaat menikmati makanan dan minumannya, sedikit tips tentang makanan yang bisa dipilih oleh pelanggan, upload foto-foto dari menu makanan maupun minuman beserta deskripsi kecil yang menarik, dan memberikan free gift(berupa voucher makan) pada event-event tertentu seperti hari valentine, hari ibu, hari kemerdekaan, dll.

Untuk Tumblr, saya memberikan porsi yang sedikit berbeda dari kedua medium pemasar yang lain (Fanspage Facebook dan Twitter) dikarenakan Tumblr merupakan varian baru dalam cara ber-blogging, maka content-nya pun bisa lebih dibahas secara panjang lebar tanpa dibatasi oleh karakter huruf seperti yang berlaku dikedua medium terdahulu dimana jumlah karakter menjadi sebuah hambatan tersendiri yang harus diatasi. Foto-foto dan tulisan menarik seputarpastry, roti, dan kopi sering menjadi bahasan utama dalam keberadaan Tumblr untuk kedai kopi ini.

Ada keunikan dalam blog Tumblr yang kita kelola, dimana keunikan tersebut ialah, semua karyawan (terutama yang suka menulis) bisa memuat tulisannya di blog “bersama” ini. Dari cerita menarik seputar kelucuan saat bekerja sampai pada kisah perayaan ulang tahun karyawan yang dirayakan secara sembunyi-sembunyi menjadi topik hangat yang bisa diangkat untuk kedalam blog. Quotes dari para pembuat, pengamat, penikmat kue maupun kopi bisa jadi target bahan yang menarik untuk dijadikan content.

Yang lebih signifikan dari kampanye pemasaran di media sosial untuk kedai kopi ini adalah strategi pemasaran yang saya terapkan untuk jejaring media sosial Foursquare. Langkah pertama untuk pemasaran di jejaring media sosial jenis ini yaitu membuatkan venue di Foursuare (sekaligus mengklaim kepemilikan venue) dengan nama dan alamat yang sama dengan merek yang saya angkat. Setelah membuat venue dan meng-klaimnya langkah selanjutnya adalah membuat Special Offer yang bertipe Mayor Special di venue yang sudah saya buat tadi. Special offer bertipe Mayor special adalah aplikasi yang diberikan oleh Foursquare dimana pengunjung yang paling banyak “check-in” dalam waktu 60 hari (sering disebut Mayor) maka akan diberikan sebuah imbalan atas posisinya sebagai Mayor. Cara ini sangat efektif untuk memberikan penghargaan pada konsumen yang setia sekaligus mengadakan sedikit permainan dalam bentuk kompetisi yang diharapkan bisa menjaringrepeat visitors .

Penghargaan yang diberikan untuk konsumen yang menjadi Mayor di venue kedai kopi ini adalah, minuman kopi ataupun coklat hangat gratis yang diberikan 1 kali dalam sebulan dengan hanya menunjukan Blackberry, Ipad, atau Iphone pelanggan. Kita tidak perlu kawatir terhadapvalid atau tidaknya seseorang yang menjadi Mayor di venue kita karena Foursquare sudah mempunya fasilitas untuk memvalidasi hal ini yaitu dengan tanda “unlock” untuk special offeryang diberikan dilayar halaman akun mobile Foursquare pelanggan. Untuk menemukan kampanye special offer yang dikeluarkan penggunanya, pihak Foursquare pun sudah memberikan fasilitas Special nearby dimana pengguna lain bisa melihat tombol yang bisa di klik dan langsung diarahkan ke venue yang kita miliki.

Untuk hal promosi special offer di Foursquare ini saya membuatkan promosi offline dengan membuat standing banner yang diletakan di depan pintu masuk kedai kopi dan membuat “iklan meja” kecil yang diletakan diatas setiap meja pengunjung. Sticker yang dibagikan secara gratis pun tidak lupa kita lakukan. Setiap konsumen yang  akan meninggalkan kedai kopi, mereka akan diberikan sticker promosi untuk dibawa pulang. Setiap promosi yang dibuat diatas mempunyai content yang sama, yaitu: “Silahkan Check-in disini untuk mendapatkan minuman spesial gratis kami”. Dalam promosinya tidak lupa juga saya menyertakan link kesetiap akun jejaring media sosial lain yang sudah dibuat sebelumnya (Fanspage Facebook, Twitter, dan Tumblr).

4. Monitoring

Dalam menentukan berhasil atau tidaknya sebuah kampanye pemasaran online tidak bisa kita tertentukan dengan jangka waktu tertentu, karena untuk membangun brand awarnessdiperlukan kesabaran dan juga strategi pemasaran yang tepat. Keberlangsungan kampanye ini ditentukan oleh konsistensi merek dalam membangun sekaligus memelihara apa yang sudah didapat. Banyak sekali proyek kampanye pemasaran online yang memang berhasil dalam meningkatkan faktor penjualan namun gagal dalam pemeliharaan strategi pemasaran.

5. Evaluasi

Dalam waktu 12 bulan setelah kampanye pemasaran di jejaring media sosial ini dikeluarkan, dampak yang didapatkan dari keberadaannya sangatlah signifikan. Kita berhasil menjalin puluhan konsumen yang setia dan sudah menjadi evangelist. Komunitas pun sudah tercipta dengan sering berkumpulnya mereka dalam suatu percakapan komunitas yang sangat aktif. Konsumen barupun dari waktu ke waktu semakin meningkat, ini dilihat dari jumlah statistik lalu-lintas pengunjung yang datang ke kedai kopi.

Untuk berbagi masalah seputar strategi pengembangan bisnis di Internet, silahkan kirim ke irwan[at]warnastudio.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline