Lihat ke Halaman Asli

6 Langkah Membangun Personal Branding di Media Sosial

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ikuti Warna Studio di Twitter

Banyak sekali macam ragam manusia yang selalu aktif setiap hari “berkicau” di media sosial. Jutaan pengguna menjadikan media sosial sebagai jendela untuk membuka gerbang pasar yang generik. Bermacam-macam karakter pengguna bercampur baur dalam keriuhan media sosial. Semua orang bersuara lantang dan ingin sekali diperhatikan. Hal yang sangat wajar terjadi karena pada prinsipnya untuk semua orang pemasar, “diperhatikan” adalah sesuatu yang patut diperjuangkan dalam memenangkan  kompetisi di media sosial apapun hasilnya. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan dalam membangun personal branding Anda ditengah keriuhan media sosial sehingga Anda bisa jadi pemenang dalam pertempuran merk ini: 1. Jadilah “beda” Apa yang akan jadi senjata Anda supaya bisa “diperhatikan” oleh orang lain dalam keriuhan tersebut? Jawabannya hanya ada satu, yaitu “pembeda” yang menonjol. Pembeda dari semua orang yang ada dalam media sosial. Pembeda ini akan kita sebut “Personal branding”. Semua orang dalam media sosial pada dasarnya adalah membangun merk. Merk yang bisa menghasilkan pencitraan positif atau bahkan negatif. Jadilah yang berbeda dan cinta yang berbeda. Semakin Anda dapat menawarkan perspektif yang segar atau merek konsep baru, semakin banyak orang akan tertarik kepada Anda. Semakin Anda dapat mengambil kepribadian yang berbeda dan ide-ide segar lain maka Anda telah membuat niche Anda sendiri. 2. Buat identitas jujur dan menarik Kesan yang akan mencitrakan sifat seseorang adalah hitungan 11 detik pertama dari sebuah pertemuan. Mhhh.. sangat singkat memang, namun itulah waktu yang dibutuhkan seseorang untuk menilai apakah orang tersebut baik atau tidak, jahat atau tidak, jujur atau tidak, bahkan ahli atau tidak. Memang ada banyak pendapat bahwa kemampuan seseorang tidak bisa diukur dari penampilan fisik luarnya saja, memang benar, namun alangkah baiknya apabila kesan pertama yang didapat oleh seseorang terhadap kita sudah menunjukan aura kepositifan. Tentunya hal ini akan sangat membantu pada tahap awal. Avatar, nama, profil, dan bidang pekerjaan adalah garda awal pencitraan seseorang di sosial media. Buatlah itu semenarik mungkin. Menarik bukanlah dengan memberikan gambar-gambar yang indah didalam profil Anda melainkan “mencirikan” Anda yang sebenarnya sesuai dengan tingkatan kemampuan seorang profesional yang layak untuk pencitraan sebuah merk. 3. Bedakan antara personal branding dengan company branding Walaupun mempunyai kesamaan dalam cara membangunnya, personal branding dancompany branding tetaplah dua roh yang berbeda. Penggabungan keduanya dimungkinkan apabila bisa saling menjaga dan terjadi hubungan mutualisma. Akan sangat fatal akibatnya apabila kedua hal ini disatukan namun pembatasan diantara keduanya bersifat tidak saling mendukung dikarenakan ada satu garis semu diantara keduanya. Satu contoh  kecil yang sering saya jumpai yaitu dimana seorang pedagang pakaian yang selalu berkeluh kesah tentang kehidupan pribadi yang sulit ataupun berkomunikasi yang tidak penting (bahkan tidak ada hubungannya sama sekali) dengan menggunakan akun bisnisnya, tentu hal ini akan berimbas kepada pencitraan negatif pada barang /jasa yang dijual walaupun tidak secara langsung menyentuh barang /jasa tersebut.  Namun apabila pemisahan ini tidak memungkinkan dikerenakan ada keterikatan Anda dengan dengan merk yang Anda bangun, cobalah untuk menjadi “brand ambassador” yang bijak untuk  bisa mewakili merk Anda sendiri. Langkah ini perlu mendapat perhatian khusus dimana kita tidak bisa seenaknya memberikan umpan ataupun respon dikarenakan ada sebuah jalinan pertanggung jawaban Anda terhadap pencitraan merk yang sedang Anda bangun. 4. “Berkicaulah” tentang diri Anda sendiri Jika Anda ingin mendapatkan diri Anda dikenal dalam keramaian, media sosial adalah cara yang bagus untuk membangun visibilitas dan platform. Sebagai seorang pengacara, sering-seringlah membuat status di Facebook tentang hukum atau bahkan konsultasi hukum via email gratis. Jika Anda seorang graphic designer, sering-seringlah meng upload karya-karya Anda dan memberikan tips-tip sederhana tentang bagaimana  cara membuat iklan yang baik. Atau bahkan apabila Anda seorang copy writer, cobalah membuat tulisan-tulisan yang menarik sehingga bisa dilirik orang di media sosial dengan tulisan yang Anda buat. 5. Sering-seringlah berbagi Membagikan ilmu adalah ibadah, dan juga termasuk personal branding. Jika Anda ingin memposisikan diri sebagai ahli, berbagilah tentang  apa yang Anda ketahui. Semakin Anda berbagi ilmu, semakin banyak orang ingin mendengarkan Anda, bahkan ingin tidur bareng dengan Anda. Banyak sekali alat yang bisa kita gunakan untuk berbagi di sosial media. Menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar bidang Anda, membagikan link di Twitter dan Facebook, menulis tulisan di blog dan menjawab komentar yang diberikan, mengundang orang untuk bertanya seputar keahlian anda di berbagai media sosial, bahkan menyediakan waktu untuk menekan tombol “share” di setiap jejaring media sosial adalah cara-cara yang tepat untuk berbagi sehingga bisa membantu membangun personal branding Anda di media sosial secara positif. 6. Konsistensi Apapun bisnisnya, konsistensi merupakan bagian terpenting tadi pencitraan sebuah merk apapun. Bukan bergantung pada seberapa besar biaya yang ada keluarkan untuk menayangkan dengan satu kali tayang saja, tetapi seberapa mampu Anda untuk menayangkan iklan tersebut dalam waktu yang panang. Hal yang sangat berat, tapi itulah yang harus dilakukan apabila Anda ingin memenangkan kompetisi ini. Jangan bosan-bosan untuk melakukan poin-poin diatas tadi.Personal branding akan lekat dengan Anda seumur hidup Anda sehingga pada akhirnya nanti Anda akan menjadi pemenang dalam kompetisi ini. --- Untuk berbagi masalah seputar strategi pengembangan bisnis di Internet, silahkan kirim ke why[at]warnastudio.com Repost dari sumber




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline