Lihat ke Halaman Asli

Irwan Fajri

Guru Olahraga

Menjadi Guru Olahraga adalah Pilihan Pertama

Diperbarui: 17 Juni 2021   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi Guru Olahraga adalah Pilihan Pertama Saya (unsplash/taylor-wilcox)

Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Irwan Fajri saya adalah guru olahraga di MAN 2 Kota Padang Panjang. Sebenarnya menjadi guru bukanlah cita-cita saya waktu kecil, dulu saya malah ingin jadi pengusaha, pedagang dan pekerjaann sejenis lainnya. 

Tetapi setelah kelas 3 SMA keinginan untuk menjadi guru mulai muncul setelah mendapat masukan-masukan dan saran dari orang-orang terdekat. Ibu kandung saya adalah seorang guru dan beliau juga yang banyak memberi masukan untuk mengambil jurusan keguruan.

Ketika akan masuk kuliah, saya mulai bingung mau mengambil jurusan apa. Banyak sekali pilihan untuk jurusan dibidang keguruan atau pendidikan. Saya harus memilih tiga jurusan. 

Baca juga : Bikin Awet Muda! Inilah 5 Alasan Mengapa Jadi Guru SD Itu Menyenangkan

Dan saya memilih yang paling mendekati dengan minat saya, sehingga akhirnya jurusan pendidikan olahraga menjadi pilihan pertama saya, PGSD pilihan kedua dan jurusan pendidikan sejarah menjadi pilihan ketiga. 

Saya pilih olahraga karena saya memang suka olahraga, saya pilih PGSD karena itu saran dari orang tua, dan saya juga pilih sejarah karena memang waktu itu saya menyenangi mata pelajaran sejarah.

Untuk jurusan olahraga tidak hanya menggunakan tes tulis tetapi juga ada tes keterampilannya seperti push up, sit up, lari bolak balik, tes keseimbangan dan lari jarak menengah 2.4 km. sehingga untuk menghadapi tes ini saya harus melakukan latihan. 

Baca juga : Kontribusi Kompetensi Kepribadian Guru

Tiga bulan menjelang tes saya giatkan latihan lari 2.4 kerena menurut saya tes yang paling berat adalah tes tersebut, lebih-lebih tesnya dilakukan dikota padang dengan suhu cuaca yang panas yang hal tersebut juga menjadi masalah bagi saya yang melakukan latihan didaerah bersuhu dingin.

Hari untuk melakukan tes pun tiba, semua berkas yang dibutuhkan untuk registrasi sudah saya persiapkan. Waktu tes sebenarnya sebentar tetapi karena banyaknya peserta tes membuat waktu tunggu dari tes pertama ke tes berikutnya menjadi begitu lama. 

Sehingga saya menyelesaikan tes dalam waktu dua hari, dan kebanyakan waktu habis karena menunggu tes berikutnya. Dan semua rangkaian tes telah selesai saya lakukan, dan sesuai prediksi tes lari 2.4 berhasil saya lakukan namun membuat saya tidak sanggup berdiri beberapa saat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline