[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Kabinet Kerja @ id.wikipedia.org"][/caption] Rabu, 22 Oktober 2014 akhirnya Pemimpin baru Indonesia, yaitu Joko Widodo Resmi dilantik, Presiden baru dengan ciri khas Blusukannya ini resmi menjadi orang nomor satu di negeri ini, dengan didampingi mantan wakil presiden era 2005-2009 yaitu Jusuf Kalla yang juga resmi menjadi orang nomor dua di negeri ini. dan pada Minggu, 26 oktober 2014 Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan nama-nama menteri dalam susunan kabinet pemerintahannya. Kabinet yang lebih akrab disebut Kabinet Kerja ini digadang gadang akan menjadi harapan baru bagi rakyat indonesia. Dengan berbagai latar belakang dan ciri khas masing- masing para kabinet seakan berlomba untuk mewujudkan ekspektasi rakyat,sebagai contoh mereka "meniru" gaya khas Jokowi dengan Blusukannya. Degan bergantinya pemerintahan ini tentu rakyat mengharapkan perubahan ke arah yang lebih baik. Selang beberapa pekan akhirnya gebrakan dalam putusan kebijakan yang menggemparkan rakyat Indonesia dengan diumumkannya Kenaikan harga BBM. Senin, 17 Nopember 2014 Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi pada malam. Harganya menjadi Rp 8.500/ liter, naik Rp 2.000 dari sebelumnya Rp 6.500/ liter. "Harga BBM baru yang akan berlaku pukul 00.00 WIB terhitung sejak tanggal 18 November 2014," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/11/2014). Dalam pengumuman ini, Jokowi didampingi oleh Wapres Jusuf Kalla, Mendikbud Anies Baswedan, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan sejumlah menteri-menteri bidang ekonomi yang mayoritas mengenakan kemeja putih. Turut naik juga solar menjadi Rp 7.500 / liter. Naik Rp 2.000 dari sebelumnya Rp 5.500/ liter. Kenaikan harga ini berlaku mulai Selasa, 18 November 2014 pukul 00.00 WIB. (detik.com) Dengan keterangan demi mengalihkan subsidi dari bidang konsumtif ke bidang yang lebih produktif, Pemerintah akhirnya menyudahi alokasi dana subsidi BBM. Bagaimana menurut anda sekalian, Apakah kebijakan ini akan memberikan Kesejahteraan bagi rakyat atau mungkin nantinya akan semakin memberatkan rakyat?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H