Lihat ke Halaman Asli

IRWAN ALI

Peneliti di Lingkar Data Indonesia

Ujian Suara Golkar, Suara Rakyat

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rencana pembangunan Gedung Baru DPR yang diperkirakan akan menelan anggaran trilliunan rupiah, terus menuai kritik. Berbagai elemen masyarakat mengkritik keras keinginan DPR yang dianggap tidak peduli dengan rakyat.

Alasannya, di tengah kepungan kesengsaraan rakyat, lalu tiba-tiba para Anggota DPR berkeinginan untuk membangun kantor yang super mewah, dinilai sangat melukai hati rakyat.

Dari sekian fraksi di DPR yang semula diam (mungkin setuju) terkait pembangunan itu, kini sebagian berbalik arah. Yang bertahan mendukung tinggal Fraksi Demokrat dan Fraksi Golkar. Dapat dipastikan, jika satu di antara kedua fraksi ini menolak, maka pembangunan itu akan dibatalkan atau minimal ditunda.

Apa yang terjadi dengan Golkar yang masih ngotot mendukung rencana pembangunan yang jelas-jelas ditentang oleh rakyat? Bukankah Suara Golkar, Suara Rakyat?

Jika demikian, Suara Rakyat yang mana? Sebab hampir di seluruh penjuru tanah air terjadi penolakan pembangunan gedung baru ini.

Adalah arif bagi Golkar, jika segera berbenah diri dan berdiri di posisi “Menolak”. Dengan demikian, rakyat akan sedikit percaya, bahwa slogan yang terpampang dimana-mana itu bukan hanya slogan kosong yang tak bermakna.

Saatnya Golkar membuktikan bahwa Suara Golkar, Suara Rakyat, bukan hanya sekadar wacana untuk menghibur jiwa-jiwa rakyat yang resah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline