Pada debat kelima calon presiden dan wakil presiden 2024, Anies Baswedan mencuri perhatian dengan penggunaan bahasa isyarat yang memikat.
Gestur yang dilakukannya sebelum memulai pidato pembukaannya menjadi pembicaraan hangat di berbagai platform media sosial.
Minggu lalu, saat gilirannya untuk memaparkan visi dan misi, Anies Baswedan memulai dengan sebuah gerakan tangan yang menarik.
Dia terlihat menunjuk jam tangannya dengan tangan kanan, lalu menggerakkan jari melingkar dari depan ke belakang.
Gestur ini langsung menjadi perbincangan di platform X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Banyak netizen yang terkejut namun kagum dengan inisiatif Anies untuk menggunakan bahasa isyarat dalam debat capres dan cawapres terakhir.
Beberapa netizen menerjemahkan gestur tersebut sebagai simbol "waktunya perubahan."
Hal ini bukanlah hal yang asing bagi Anies, yang sebelumnya telah menggunakan bahasa isyarat saat berkomunikasi dengan komunitas tuli.
Debat kelima capres dan cawapres 2024 ini memfokuskan pada tema yang luas, mencakup Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
Dengan gestur yang mengundang perhatian ini, Anies berhasil menambah dimensi baru dalam komunikasi politiknya, memperkuat pesan tentang inklusi dan partisipasi bagi semua lapisan masyarakat.
Dengan demikian, gestur bahasa isyarat Anies Baswedan tidak hanya menjadi sorotan, tetapi juga menandai pentingnya keberagaman dalam ruang politik Indonesia, sementara menggarisbawahi komitmen untuk menyuarakan kepentingan setiap warga negara, termasuk mereka yang mungkin berkomunikasi dengan cara yang berbeda.