Lihat ke Halaman Asli

Melihat Kembali Peran Rizal Ramli dalam Sejarah Ekonomi Indonesia

Diperbarui: 3 Januari 2024   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Berita duka datang dari segala penjuru tanah air. Tepatnya selasa, 2 Januari 2023, salah satu tokoh ekonomi terkemuka Indonesia, Rizal Ramli, kini telah di panggil pulang oleh sang pemilik kehidupan.

Laki-laki dengan topi lebar dan wawasan yang lebih lebar lagi ini telah meninggalkan jejaknya yang sulit untuk dilupakan dalam sejarah ekonomi tanah air.

Bicara tentang Rizal Ramli, serasa membuka lembaran kisah panjang tentang bagaimana seorang anak muda yang penuh semangat bisa menjadi salah satu ekonom paling berpengaruh di Indonesia.

Rizal lahir pada 10 Juli 1954 di Jakarta, dan siapa sangka bahwa beliau akan menjadi sosok yang tak terpisahkan dari narasi ekonomi Indonesia.

Seiring tumbuh kembangnya, Rizal terlibat dalam berbagai aktivitas dan gerakan mahasiswa pada era '70-an.

Kiprahnya di dunia aktivisme tidak bisa dianggap enteng, dan hal ini ternyata menjadi batu loncatan menuju dunia ekonomi.

Seakan tak ada yang sia-sia, setiap langkah dan perjuangan membentuk fondasi kuat bagi Rizal untuk mendobrak batas-batas konvensional.

Peran utamanya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri, menjadikan Rizal Ramli semakin mencuat ke permukaan.

Pengalamannya dalam membawa Indonesia melalui masa-masa krisis ekonomi di akhir tahun 90-an membuktikan bahwa beliau bukanlah ekonom biasa.

Mengingat kembali era tersebut, tak bisa dilepaskan dari ingatan bagaimana Indonesia dihadapkan pada krisis ekonomi yang begitu parah. Rupiah anjlok, inflasi melambung, dan rakyat merasakan dampaknya secara langsung.

Rizal Ramli, dengan segala kepintaran dan keberaniannya, mengemban tugas berat untuk mencari solusi terbaik demi menyelamatkan negeri ini dari keterpurukan ekonomi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline