Lihat ke Halaman Asli

Desa Wisata: Jejak Pariwisata Berkelanjutan Menuju Harmoni Alam dan Budaya

Diperbarui: 18 Desember 2023   10:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampak Salah Satu Desa Wisata Tebara di Sumba Barat (Foto: Merdeka.Com)

Pariwisata berkelanjutan bukan sekadar konsep, melainkan landasan bagi menjaga keseimbangan antara eksplorasi wisatawan dan pelestarian lingkungan serta budaya setempat.

Desa wisata, sebagai wahana yang menggabungkan keindahan alam dan warisan budaya, menciptakan hubungan saling menguntungkan antara wisatawan dan komunitas lokal.

Desa Wisata: Keharmonisan Alam dan Budaya

Desa wisata bukan sekadar destinasi liburan tetapi suatu konsep pariwisata yang lebih luas.

Terlepas dari itu, Desa Wisata tidak hanya menawarkan kecantikan alam yang memesona, tetapi juga merangkul keunikan budaya setempat.

Dalam menjalankan fungsinya, Desa Wisata mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan yang merawat kekayaan alam dan mempromosikan warisan budaya, menciptakan keharmonisan antara alam dan budaya.

Pentingkah Desa Wisata?

Pertanyaan reflektif ini menuntun kita pada eksplorasi mengenai peran Desa Wisata dalam konteks pariwisata berkelanjutan.

1. Penjaga Lingkungan

Desa Wisata sering menjadi pelopor dalam pelestarian lingkungan. Mereka mengadopsi praktik-praktik ramah lingkungan, seperti pengelolaan limbah yang bijaksana, konservasi air, dan perlindungan terhadap ekosistem setempat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline