Lihat ke Halaman Asli

Berantas Kelaparan atau Isi Kantong? Masyarakat Kelas Bawah Terperangkap dalam Lonjakan Harga Beras

Diperbarui: 8 November 2023   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berantas Kelaparan atau Isi Kantong? Masyarakat Kelas Bawah Terperangkap dalam Lonjakan Harga Beras | (Foto: Dhavi Baba/RRI).

Ketika sebuah bahan pokok seperti beras mengalami lonjakan harga, dampaknya bukan hanya sekadar angka di grafik ekonomi. Dalam kasus ini, kenaikan harga beras telah memberikan pukulan keras bagi masyarakat kelas bawah, yang sebagian besar terperangkap dalam lingkaran kemiskinan yang semakin sulit ditembus. Dalam tulisan ini, saya coba menggambarkan betapa kenaikan harga beras bukan sekadar masalah pasar, tetapi sebuah krisis sosial yang memerlukan perhatian serius.

Krisis ekonomi global yang melanda dunia telah membuat hidup sulit bagi banyak orang, terutama mereka yang berada di kelompok sosial ekonomi yang lebih rendah. Dalam situasi seperti ini, beras menjadi sumber energi utama dan salah satu aspek penting dari keamanan pangan. Lonjakan harga beras telah menciptakan dilema bagi masyarakat kelas bawah: berantas kelaparan atau isi kantong?

Kita harus mengeksplorasi kebijakan yang telah memicu situasi ini. Apakah ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kenaikan harga beras, seperti perubahan dalam produksi, perdagangan internasional, atau distribusi? Ataukah ini akibat dari kebijakan pemerintah yang kurang memadai dalam melindungi kepentingan masyarakat kelas bawah?

Dalam mengatasi permasalahan ini, kita tidak hanya harus mencari jalan keluar untuk mengurangi harga beras, tetapi juga untuk memastikan bahwa solusi tersebut berdampak positif bagi semua pihak. Bagaimana kita bisa mencegah lonjakan harga beras yang memicu bencana kelaparan bagi masyarakat kelas bawah tanpa mengorbankan kantong mereka? Ini adalah tantangan nyata yang memerlukan tindakan yang cermat dan berkelanjutan.

Dalam tulisan ini, saya akan mengajak pembaca untuk berpikir lebih dalam tentang isu ini dan mengevaluasi kebijakan yang diterapkan dalam menghadapinya. Kita harus berantas kelaparan dan memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat, terutama yang rentan, dapat mengisi kantong mereka dengan harga beras yang wajar. 

Hanya dengan pemahaman yang mendalam dan langkah-langkah konkret, kita bisa memberikan solusi yang sesuai untuk krisis ini, serta memastikan bahwa masyarakat kelas bawah tidak lagi terperangkap dalam lingkaran harga beras yang terus meningkat.

                                                                                                                     *****

Mengidentifikasi Akar Masalah

Untuk memahami situasi kenaikan harga beras yang melanda masyarakat kelas bawah, kita perlu memahami akar masalahnya. Kenaikan harga beras sering kali merupakan hasil dari berbagai faktor, dan salah satu faktor utamanya adalah krisis ekonomi global. Krisis ekonomi global menciptakan tekanan pada mata uang dan perdagangan internasional, yang dapat mempengaruhi harga beras di pasar lokal.

Selain itu, perubahan iklim dan gangguan dalam produksi beras juga dapat berkontribusi pada kenaikan harga. Musim panen yang buruk atau bencana alam dapat mengurangi pasokan beras, yang pada gilirannya meningkatkan harga. Ini adalah faktor yang sering kali sulit dikendalikan oleh pemangku kepentingan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline