Lihat ke Halaman Asli

Petualangan Eksklusif di Nusa Tenggara Timur: Mengintip Keunikan Rumah Budaya Sumba dan Pesona Budaya Lokal yang Tersembunyi

Diperbarui: 8 November 2023   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Museum Rumah Budaya Sumba (Foto: Arya Kusuma)

"Petualangan Eksklusif di Nusa Tenggara Timur: Mengintip Keunikan Rumah Budaya Sumba dan Pesona Budaya Lokal yang Tersembunyi"

Menginap di hotel berbintang mungkin sudah biasa. Hotel berbintang menawarkan fasilitas modern yang lengkap, sehingga menjadi pilihan utama bagi banyak wisatawan. Namun, jika kita mencari pengalaman menginap yang berbeda, Rumah Budaya Sumba adalah opsi menarik.

Rumah Budaya Sumba terletak di Jln. Rumah Budaya No 212, Radamata, Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tempat ini unik karena dilengkapi dengan museum dan pertunjukan adat, yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi sejarah dan budaya Sumba.

Rumah Budaya ini memiliki ornamen khas suku dan daerah Sumba, serta dibangun dengan aksen asli Sumba, dikelilingi oleh pahatan batu Marapu. Tempat ini tidak hanya menawarkan akomodasi tetapi juga dapat meningkatkan pemahaman wisatawan tentang seni, arsitektur, budaya, dan kondisi sosial masyarakat Sumba.

Pater Robert Ramone, seorang putra asli Sumba, berperan penting dalam membangun citra Rumah Budaya Sumba dan memperkenalkan Sumba kepada wisatawan lokal dan internasional. Hingga saat ini, Rumah Budaya Sumba telah mendapat pengakuan hingga ke Eropa.

Selain Rumah Budaya Sumba, Lembaga Studi dan Pelestarian Budaya Sumba juga menjadi destinasi wisata menarik yang memamerkan nilai-nilai budaya dan seni asli masyarakat Sumba. Kita dapat menikmati pertunjukan seni tari, pakaian adat, kuliner tradisional, ukiran patung, upacara adat, dan peralatan tradisional yang digunakan oleh masyarakat Sumba.

Di sana, kita dapat mengunjungi lembaga pusat studi, toko cendera mata, dan museum yang memamerkan galeri peninggalan tradisi adat Sumba, termasuk perhiasan kuno dan peralatan tradisional rumah tangga. Untuk masuk ke museum, kita hanya perlu memberikan sumbangan, dan pengambilan foto di dalam museum biasanya tidak diizinkan.

Rumah Budaya Sumba terletak sekitar 3 km ke arah barat dari pusat Waitabula, sehingga mudah dijangkau oleh wisatawan. Ketika kita mengunjungi tempat ini, kita mungkin juga akan disambut dengan tarian khas masyarakat Sumba yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan asli Sumba. Mereka mengenakan pakaian adat khas Sumba dengan motif tenun Sumba, menambahkan elemen budaya yang memukau.

Selain itu, Pulau Sumba memiliki motif khas dalam kain tenunnya, yang umumnya didominasi oleh warna hitam, coklat, dan oranye. Motif ini cocok untuk berbagai kalangan dan umur. Pakaian adat khas Sumba untuk pria terdiri dari selendang dan kain pendek, sementara wanita mengenakan blouse terusan dengan kain panjang bercorak, serta aksesori seperti kalung, gelang, dan ikat pinggang.

Jika beruntung berkunjung pada bulan Februari, kita dapat menyaksikan Perayaan Pasola, sebuah tradisi perang adat masyarakat Sumba. Pasola adalah pertarungan antar dua kelompok penunggang kuda yang saling mengejar dan melemparkan lembing kayu satu sama lain. Perayaan ini memiliki makna persiapan untuk pengerjaan lahan pertanian dan kepercayaan tentang kekuatan magis dari percikan darah penunggang kuda untuk menyuburkan tanah pertanian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline