Lihat ke Halaman Asli

Detik-Detik yang Terlupakan

Diperbarui: 30 Oktober 2023   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Detik-detik yang Terlupakan"

Detik-detik yang terlupakan, hilang dalam hiruk-pikuk waktu,
Seperti butiran pasir yang hilang di tepi pantai pasang surut.
Mereka adalah perjalanan kecil dalam perjalanan hidup kita,
Momen-momen yang hanya berkilau sebentar, lalu tenggelam dalam lupa.

Mungkin itu senyum tulus dari seorang anak,
Atau matahari terbenam di ufuk yang tak pernah terlupakan.
Mungkin itu juga kata-kata bijak dari seorang sahabat,
Atau sentuhan hangat dari cinta yang telah berlalu.

Mengapa kita melupakan detik-detik yang berharga ini?
Mengapa kita terburu-buru melanjutkan ke depan, tanpa pandang belakang?
Namun dalam kegelapan lupakan, ada cahaya yang bersinar,
Ketika kenangan muncul kembali, kita tersenyum dan merasa bahagia.

Detik-detik yang terlupakan, mereka adalah bagian dari diri kita,
Mereka mengukir jejak dalam jiwa, meski terlalu lemah untuk diingat.
Mereka mengajar kita tentang kehidupan dan kebijaksanaan,
Mengapa kita harus merindukan detik-detik yang terlupakan?

Jadi, mari kita berhenti sejenak dan berhenti melupakan,
Hargai detik-detik kecil yang membuat kita merasa hidup.
Mengumpulkan mereka seperti permata berkilau dalam ingatan,
Detik-detik yang terlupakan, sejatinya tak pernah mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline