Lihat ke Halaman Asli

Tentang Ciuman yang Tak Pernah Mendarat di Bibirmu

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

-kepada perempuan ku kenal di dunia maya

Kadangkala menggelikan bila mesti ku ingat tentang dirimu. Ini semacam cerita fiksi, pesan pendek gadget menjadikanmu begitu nyata, tapi jhon locke pasti marah bila ku bilang kau begitu nyata tanpa mengalamimu.

Kau banyak bercerita tentang kegelisahaanmu sebagai istri bersuamikan kakek-kakek dan aku bercerita seperti pegawai biro pariwisata yang sibuk menceritakan kota ku, berharap kau tertarik dan mau mampir

Kau dan aku hanya saling berjanji untukbertandang, tak terasa telah lima tahun baru di kotaku tuntas ku ceritakan lewat chating media online, dan tiga kali usaha perceraian kau ceritakan denganisak tangis di ujung telepon. Kamu gagal bercerai dan aku gagal menemuimu.

Entah kenapa kita masih saja terus bercerita soal kemesraan dalam pelukan dan tak pernah lelah untuk menagih sebuah ciuman panjang pelepas risau kita. Hingga waktu yang begitu jemu menenggelamkanmu diam-diam.

Padahal belum lagi selesai ku ceritakan soal kotaku yang begitu sumpek saat pilkada

Dan kau berutang cerita bagaimana keluargamu begitu sinis dengan rencanamu untuk menjanda.

Aku cemas sebab kau bilang akan nekat jadi pelacur, sungguh!

Dan kau tak lagi bisa ku temui di dunia maya selain dalam mimpiku.

Di sini, di kotamu aku menagih ciuman itu, ciuman yang tak pernah mendarat di bibirmu tapi begitu manis ku kecup di batu nisanmu.

(2013)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline