Lihat ke Halaman Asli

Kepercayaan Terakhir, Cinta Terakhir

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

padamu saya sudah mengingatkan betapa kepercayaan hal terpenting yang saya pertaruhkan kepadamu. kamu tahu persis kamu benteng terakhir dari kepercayaanku. tapi kau mencuranginya.

seluruh kata-kata manismu hanya membuat aku muntah.

aku jadi begitu mual atas semua yang pernah kau ucapkan. kau lebih bengis dari orang-orang yang sering kau umpat di sosmed itu, kau lebih munafik dari orang-orang yang pernah kau nyinyir. tidak ada lagi rasa malu. seperti kemaluan yang kau umbar begitu saja setelah bosan dengan yang lama. kau lebih hina dari pelacur.

bagaimana bisa aku mengenangmu dengan rasa hormat. sebaiknya kau ku kubur tanpa layak kukenang.

sebaiknya jaga nama baik keluargamu, setelah orang yang tulus menghormatimu sebagai perempuan dengan tulus mencintaimu kau sia-siakan dengan pengkhianatan, balasan apa yang pantas untukmu?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline