Lihat ke Halaman Asli

irvanmaulana

Mahasiswa/Pelajar

Cinta Bertepuk sebelah Kanan

Diperbarui: 9 Februari 2025   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

words-rhyme-with-love_

Dalam kehidupan, tak sedikit orang yang mengaku mencintai sesuatu, tetapi ternyata perbuatannya justru berlawanan dengan pengakuannya. 

IMAM Ibnu Katsir rahimahullah berkata, 

"Yang terpenting itu bukan engkau mengaku mencintai, tapi apakah engkau dicintai."

Pernyataan ini beliau sampaikan ketika menafsirkan firman Allah dalam Surah Ali Imran ayat 31:

Katakanlah, "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Ayat ini menegaskan bahwa cinta kepada Allah bukan sekadar pengakuan, tetapi harus dibuktikan dengan mengikuti petunjuk Rasulullah . Namun, banyak orang yang menuliskan "Love Allah, Love Rasulullah" di bio media sosial mereka atau memakai atribut bertuliskan "Love Muhammad SAW" tanpa berusaha meneladani akhlak Rasulullah. Bagaimana mungkin seseorang mengaku mencintai tetapi tetap melakukan hal yang tidak disukai oleh yang dicintainya?

Seorang pecinta sejati tidak akan menyakiti, mendurhakai, atau mengabaikan orang yang ia cintai. Sebaliknya, ia akan berusaha melakukan hal-hal yang menyenangkan dan mendapatkan rida dari yang dicintai. Sekali lagi, yang terpenting menurut Imam Ibnu Katsir adalah dicintai. .

Cinta yang Menyiksa

Imam Syafi'i pernah berkata, "Banyak orang mengatakan mencintai wanita itu sangat menyiksa. Tapi, sebenarnya yang sangat menyiksa itu mencintai orang yang tidak mencintaimu." Dalam konteks cinta kepada Allah, pernyataan ini menjadi pengingat agar kita tidak hanya berfokus pada perasaan cinta kita sendiri, tetapi juga bertanya apakah kita sudah layak untuk dicintai oleh Allah.

Kecintaan kepada Allah harus diiringi dengan ketaatan kepada-Nya. Karena itu, Imam Syafi'i juga menasihati, "Jangan mencintai orang yang tidak mencintai Allah. Jika Allah saja ia tinggalkan, apalagi hanya dirimu." Betapa sering kita melihat orang yang mencintai seseorang dengan sepenuh hati, namun akhirnya hanya bertepuk sebelah tangan. Jika seseorang tidak mencintai Allah dan Rasul-Nya, bagaimana ia bisa memberikan cinta yang sejati kepada manusia?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline