Lihat ke Halaman Asli

Good Words

Put Right Man on the Right Place

Tips Menyeimbangkan Karir dan Merawat Orang Tua agar Tidak Depresi dan Kelelahan

Diperbarui: 8 November 2021   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi peduli pada orang tua yang sudah renta|Sumber:pexels/@olly

Burnout atau kelelahan saat bekerja bisa memicu berbagai masalah keluarga yang lebih rumit. Lelah bekerja sangat memungkinkan seorang anak kehilangan fokus dan kehilangan daya untuk merawat orang-orang yang dicintai terutama orang tua yang sudah tak berdaya, sehingga mendorong sang anak menitipkan orang tuanya ke panti jompo.

Tentu saja hal tersebut tidak akan terjadi jika sang anak pintar menyeimbangkan antara karir dan merawat orang tua. Di sinilah perlu keterampilan dan keuletan menyeimbangkan antara karir, keluarga, dan orang-orang terkasih.

Ketika orang tua kelak sudah sangat membutuhkan sentuhan dan perawatan intesif dari anak-anaknya, saat itulah mau tidak mau kita harus mampu menyeimbangkan antara karir, keluarga dan merawat orang tua. Semuanya memiliki karier yang sangat sibuk, dan sebagai anak sudah seharusnya memikirkan bagaimana menyeimbangkan pekerjaan dengan merawat orang tua.

Meskipun banyak keluarga yang beruntung memiliki banyak anggota keluarga sehingga dapat berbagi tanggung jawab, ada juga yang harus merawatnya sendiri tanpa bisa berbagi dengan yang lain.

Dalam kehidupan profesional, semua orang memiliki batasan dengan waktu dan energi. Kelelahan menjadi momok bagi orang-orang yang bekerja penuh waktu sehingga mereka takut melakukan pekerjaan di bawah standar. Kelelahan dan kecemasan membuat seseorang cenderung tak mampu membagi waktu dengan baik.

Seseorang bisa muncul dengan wajah tersenyum, bersemangat untuk membantu orang menjalani kehidupan yang lebih sehat, tetapi di balik layar, banyak yang merasa sangat lelah dan lemah dengan semua tanggung jawab yang harus dipikul.

Dr. Anisha Patel-Dunn, Chief Medical Officer di LifeStance Health, dengan pengalaman hampir 20 tahun sebagai psikiater yang berpraktik dan mengelola kelompok lansia dalam skala besar dia bertanggung jawab untuk mengawasi semua layanan klinis yang diberikan melalui platform perawatan kesehatan mental.

Dia mengatakan seorang anak yang bekerja menghadapi tantangan yang rumit karena terkadang mereka sering memprioritaskan kebutuhan orang yang mereka cintai di atas kebutuhan mereka sendiri, dan dapat menjadi tantangan tersendiri dalam mengurus diri mereka sendiri. Mengelola tuntutan pekerjaan sekaligus tanggung jawab dalam merawat orang tua membuat keseimbangan kesehatan mental mereka menjadi lebih rapuh dan hal tersebut menjadi tantangan tersendiri.

Kesehatan mental, fisik, dan emosional kita berjalan beriringan, dan meluangkan waktu untuk diri sendiri adalah kebiasaan baik yang sangat penting dan yang sering kali kita abaikan. Jika kita tidak mencintai diri sendiri, bagaimana bisa mencintai orang lain dengan baik?

Meskipun mungkin sulit untuk bekerja tepat waktu untuk diri sendiri dengan jadwal yang sudah padat, kita tidak bisa menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri dan harus berbagi waktu dan energi untuk orang yang kita cintai.

Di era digitalisasi seperti saat ini, sering kali menjadi harapan besar bagi karyawan muda yang mencoba membangun karir yang fleksibel dan bekerja di luar jam kerja normal. Tekanan ketika terikat kontrak kerja tertentu terasa sangat sulit untuk dikelola dan berdampak pada kesehatan mental mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline