Lihat ke Halaman Asli

Good Words

Put Right Man on the Right Place

Perjuangan Hebat Atlet Paralimpiade Afghanistan, Harus Bertanding Saat Perang

Diperbarui: 24 Agustus 2021   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

skysports.com

Ileana Rodriguez, Ketua Tim Paralimpiade Afghanistan, memimpin tim yang terdiri dari enam atlet di Tokyo termasuk satu pengungsi Afghanistan. Setiap anggota tim bekerja sangat keras untuk mengirimkan pesan harapan bahwa segala keterbatasan bukan halangan untuk tetap berjuang demi diri, keluarga, bangsa, dan negara.

Tim Paralimpiade Pengungsi percaya kehadiran mereka di Olimpiade Tokyo dapat memberikan harapan dan solidaritas bagi orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Saat ini, ribuan warga Afghanistan telah bergegas untuk mencoba dan meninggalkan negara asal mereka setelah Taliban merebut kembali kendali negara itu.

Lonjakan jumlah terjadi di atas 2,2 juta pengungsi yang sudah berada di negara-negara tetangga dan 3,5 juta orang kehilangan tempat tinggal di dalam perbatasan Afghanistan.

Ileana Rodriguez yang merupakan Chef de Mission Tim Paralimpiade Afghanistan menyatakan dukungannya bagi mereka yang terkena dampak konflik dan ketidakstabilan politik yang sedang berlangsung.

"Tentu saja, sangat menyedihkan apa yang terjadi di Afghanistan dan hati kami untuk semua orang Afghanistan," kata perenang Paralimpiade itu.

"Kami di sini mewakili orang-orang dunia yang menjadi pengungsi, jadi kami semua telah bekerja sangat keras untuk mengirim pesan harapan dan memastikan bahwa tim ini menunjukkan itu.

"Saya yakin para atlet ini akan memberikan semua yang mereka miliki selama Olimpiade ini untuk benar-benar mendukung semua pengungsi di luar sana dan membuat mereka merasa penuh harapan dan pesan yang sama pasti ditujukan kepada orang-orang Afghanistan."

Tim Rodriguez saat ini sudah termasuk satu pengungsi Afghanistan, perenang Abbas Karimi.

Dia bergabung dengan pengungsi Iran Shahrad Nasajpour (diskus), pengungsi Burundi Parfait Hakizimana (taekwondo) dan pengungsi Suriah Anas Al Khalifa (kano), Ibrahim Al Hussein (renang) dan Alia Issa (lempar klub).

Issa, yang menderita kerusakan otak setelah terkena cacar dan akan bergabung dengan Karimi sebagai pembawa bendera pada upacara pembukaan hari Selasa, akan membuat sejarah sebagai anggota wanita pertama dan bertujuan untuk menginspirasi wanita lain dalam situasi yang sama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline