Terdapat begitu banyak sekolah berbasis asrama mulai dari bangku SD, SMP, SMU hingga beberapa sekolah kedinasan di Indonesia. Sebut saja IPDN, STAN, AKMIL, AKPOL dan masih banyak lagi nama-nama sekolah yang berbasis asrama yang tersebar diseluruh pelosok nusantara mulai dari Sabang hinggau Merauke.
Saya merupakan salah satu mantan penghuni sekolah dan juga asrama yang merupakan bagian dari pemerintah kabupaten ditempat saya tinggal, dan sebagai seorang alumni saya menyatakan bahwa begitu banyaknya manfaat yang saya peroleh selama menjadi bagian dari sekolah berbasis asrama tersebut.
Menjalani kehidupan sebagai pelajar yang tinggal disekolah berbasis asrama, banyak hal yang tanpa saya sadari mengalami perubahan signifikan didalam kehidupan sehari-hari hingga bagaimana saya membaur dalam suatu komunitas baru yang dihuni oleh pribadi yang mempunyai karakter-karakter yang berbeda.
Hal kecil saja yang saya ambil sebagai contoh adalah bagaimana saya harus hidup mandiri mulai dari menyiapkan diri untuk bersekolah (pakaian, kelengkapan sekolah, tugas-tugas) tanpa adanya campur tangan langsung dari orangtua. Bagaimana saya harus bangun pagi dan membersihkan tempat tidur serta membereskan ruang kamar tanpa harus dibantu saudara dan masih banyak hal kecil lainnya yang terjadi saat itu.
Seorang anak/pelajar yang diberangkatkan oleh orangtua mereka untuk menjalani kehidupan didalam sekolah berbasis asrama tentu sudah tahu bahwa ada sistem baru yang akan ditemui sianak di tempat yang akan dituju dan tentu menuntut mereka untuk bisa beradaptasi dengan baik dan menyesuaikan dengan aturan serta kebiasaan yang sudah menjadi kesepakatan yang dijalankan bersama. Dengan demikian sianak mau tidak mau akan mengikuti pola yang ada, membaur dengan sesama penghuni dan jiwa sosialnya juga perlahan akan terbentuk dengan sendirinya.
Manfaat lain yang saya dapatkan dari pengalaman saya di sekolah berbasis asrama adalah bagaimana saya dituntut untuk berpikir bijaksana ditengah-tengah segala keterbatasan yang ada dan bagaiaman saya bisa berkomunikasi dengan baik dengan rekan-rekan saya sehingga keberadaan mereka merupakan bagian dari solusi dari permasalahan yang saya hadapi ketika menjalani kehidupan sehari-hari.
Setiap anak/siswa mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing dan berangkat dari status sosial keluarga yang beragam pula, sehingga kondisi itulah yang tanpa sadar memberikan keuntungan kepada seluruh penghuni sekolah berbasis asrama bahwa keberadaan rekan-rekan yang berbeda itulah bagian solusi yang masing-masing siswa hadapi.
Di antara siswa ada yang mahir dalam pelajaran berhitung sementara kurang baik dalam hal sosial dan sastra, sementara disisi lain ada kelompok siswa yang mempunyai keunggulan dan kelebihan akademik yang bebeda dengan kelompok siswa pertama tadi. Sehingga komunitas inilah yang bisa mengisi satu sama lain sehingga kolaborasi yang terjadi bisa memberikan keuntungan untuk semua pihak sehingga itulah yang dinamakan dengan solusi yang berkelanjutan.
Tapi apakah suasana hidup diasrama seperti yang dibayangkan?