Lihat ke Halaman Asli

Renungan Orang Awam yang Menjalani Puasa...

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tak terasa sebentar lagi kita akan meninggalkan bulan Ramadhan dan memasuki bulan Syawal. Ucapan selamat dan doa mulai bermunculandi mana-mana , lewat SMS, FB, BBM, email, telpon maupun bertatap muka langsung.

Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Pada bulan tersebut kita melakukan jihad yang besar, yaitu jihad melawan hawa nafsu. Pada bulan tersebut kita juga menjalani pelatihan agar dapat berempati pada saudara-saudara kita yang miskin dengan ikut merasakan lapar dan dahaga.

Perang dan pelatihan itu tidak ringan. Oleh karena itu tentu kita berharap apa yang kita jalani itu tidak sia-sia. Kita mengharapkan diakhir Ramadhan kita akan kembali ke fitrah dan mendapat kemenangan, yang tercermin dari kalimat yang sering kita ucapkan di idul fitri, yaitu “Wa Ja’alanallahu Minal ‘Aidin Wal Faizin”.

Namun yang perlu diingat adalah perang melawan hawa nafsu tidak berhenti setelah Ramadhan. Buat apa kita menang perang di bulan Ramadhan sementara pada 11 bulan lainnya kita keok?

Pelatihan bisa dikatakan berhasil apabila kita bisa menjadi lebih baik setelah menjalaninya dan bukan hanya sekedar menjalaninya. Jangan sampai apa yang kita dapat selama pelatihan hilang tanpa bekas setelah lulus.

Sia-sia rasanya bila kita menahan hawa nafsu di bulan Ramadhan bila setelah itu masih suka mengambil sesuatu yang bukan hak kita. Sia-sia rasanya menjaga mulut dan telinga kita di bulan Ramadhan bila setelah itu kita kembali pada kebiasaan bergosip. Sia-sia rasanya menahan lapar dan dahaga di bulan Ramadhan bila masih tidak peduli pada saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Wallahualam..

Semoga kita kembali ke fitrah dan diberi kekuatan untuk menjaga “ke-fitrah-an” itu.

Semoga kita bisa menang dan diberi kekuatan untuk menjaga kemenangan itu.

Taqabalallahu minnaa wa minkum

Mohon maaf lahir dan batin..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline