Lihat ke Halaman Asli

irvan aryandi

mahasiswa

Sejarah Robo-robo di Desa Sungai Kakap dan Tradisi Masyarakat Setempat

Diperbarui: 5 Desember 2019   02:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sultan Pontianak yang menggikuti ritual robo-robo (sumber gambar: https://rahmatmenong.blogspot.com)

Berkaitan dengan sejarah Desa Sungai Kakap yang memiliki bermacam-macam suku dari melayu, bugis dan etnis tiong hoa, beragam pula ritual keagamaan dan adat istiadat juga melekat pada diri mereka dan dibawa ketempat dimana mereka tinggal. 

Namun yang lebih banyak kita dengar dan di selenggarakan adalah ritual "robo-robo" ini lebih menonjol di desa Sungai Kakap, ini di karenakan penyelenggaraan diadakan secara besar-besaran, tidak semua tempat bahkan di Kalimantan Barat ini hanya dua tempat yang terkenal dari dahulu, yaitu Kuala Mempawah dan Kuala Kakap. 

Robo-robo berasal dari nama Hari yaitu Rabu (Rabu berasal dari bahasa Arab yaitu Ar-bia'/Raba'a) dan diselenggarakan pada hari Rabu minggu terakhir dalam sapar (Bulan dalam kalender Arab). 

Sejarah ritual Robo-robo ini bermula dari cerita turun temurun dan sudah menjadi keyakinan terutama umat islam, bahwa pada bulan safar dan hari Rabu itulah, dimana para Nabi mendapat musibah atau ujian dari Allah SWT yang berkaitan dengan laut/air. Contohnya: Nabi yunus ditelan ikan, Nabi musa membawa umatnya menyebrang lautan dll. 

Selain itu bulan safar juga banyak peristiwa yang terjadi yang berkaitan dengan islam dan perkembangannya. Pada dasarnya Tradisi dan penyelenggaraan seperti Robo-robo juga dilaksanakan di tempat lain namun dengan nama yang berbeda-beda. 

Di sini saya akan bahas sebelum muncul sebutan "Robo-robo"  Yaitu asal mula tolak bala bulan safar. berawal dari sholat idifa'il Bala, merupakan sholat sunnah hajat yang dikerjakan pada malam atau hari Rabu akhir bulan safar yang teringat bahwa bulan safar adalah bulan yang penuh dengan kesialan dan malapetaka, dan hari Rabu pekan keempat merupakan hari yang paling na'as pada bulan itu.

Sebelum ritual Robo-robo ini dilaksanakan dikuala kakap (pada tahun 1978), pada dahulunya Ritual Robo-robo ini dilaksanakan masyarakat di laut tepatnya di Pulau Taik Minyak dengan menggunakan sampan untuk pergi ke tempat ritual tersebut pada jaman dahulu. 

Setelah selesai ritual Robo-robo (selesai membaca doa selamat) masyarakat yang hadir langsung meceburkan diri ke sungai untuk mandi-mandi. 

Ketika Robo-robo masih dilaksanakan di laut para sultan pontianak pernah datang beserta rombongan kerajaan ikut menghadiri juga, bahkan kehadiran para Raja, pada setiap di selenggarakannya Robo-robo ini berlanjut hingga sekarang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline