Pandemi Covid-19 sudah memasuki babak baru dan tidak kunjung reda. Banyak masyarakat yang terpaksa harus mengurung dirinya di rumah karena takut akan penyebaran virus. Bahkan banyak juga di antaranya yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena penurunan omset perusahaan. Banyak orang yang mencari jalan pintas untuk mengatasi kehidupan ekonomi selama pandemi, mulai dari ikut trading abal-abal, investasi abal-abal, bahkan juga ada yang putus asa dan menyerah pada keadaan.
Nasib baik sedang menimpa masyarkat di RT 03/ RW 03 Desa Kampung Baru, Kecamatan Wlingi, kabupaten Blitar. Pasalnya pada bulan Oktober yang lalu masyarakat mendapatkan pelatihan berupa pemberdayaan tanaman hidroponik untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat. Program ini digagas oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat Prodi Pendidikan IPS, FIS, Universitas Negeri Malang.
Koordinator lapangan program ini mengungkapkan "Kami melihat potensi yang ada di Desa Kampung Baru ini. Sayangnya Desa yang pernah ikut serta dalam Adiwiyata daerah dengan hidroponik, tidak melanjutkan aktivitasnya dalam budidaya tanaman hidroponik. Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga"
Tidak hanya program penyuluhan tentang pentingnya tanaman hidroponik bagi ketahanan pangan. Tim juga memberikan penyuluhan tentang cara pembuatan desinfektan secara pribadi. Sehingga, program yang disasarkan kepada seluruh elemen masyarakat di Desa Kampung baru ini mampu menciptakan ketahanan pangan dan menciptakan kampung yang steril.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H