Lihat ke Halaman Asli

Munirul Ichwan

Karyawan sebuah PLTU

Senyum Tangis, Mu...

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ratusan buku pengetahuan, memberiku gambaran yang samar tentang dunia

Namun, isak tangismu telah memperlihatkan secara terang, apa itu kehidupan kepadaku

Begitu magis, seperti kumpulan cemara yang menjulang di Arcapada

Begitu indah dan imajinatif, seperti perpustakaan megah di tangah kota

Macetnya jalanan Surabaya yang membosankan

Tiba-tiba pudar, melebur jadi satu dalam senyum getir yang kau paksakan

Kesedihan itu tidak bisa ditutupi

Ah…

Harus kusebut apa dirimu ini

Seorang plegmatis-melankolis sepertiku kah,

Atau nabi utusan Tuhan, yang ingin mengajarkan rahasia lewat tetesan airmata?

Kau katakan aku ini maniak politik, juga filsafat

Tapi tahukah

Machiavelli yang licin, atau bahkan Socrates si bijak pun, akan terlihat seperti anak TK yang ingin menjelaskan dunia

Jika dibandingkan dengan senyum dan tangismu yang mampu menjelaskan segalanya…




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline