Lihat ke Halaman Asli

Dian S. Hendroyono

TERVERIFIKASI

Life is a turning wheel

Pekan Sial Mohamed Salah

Diperbarui: 13 Maret 2023   16:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mohamed Salah, usai gagal melakukan penalti ke gawang Bournemouth (11 Maret 2023). (Sumber: Charlie Crowhurst/Getty Images)

Kalaulah mungkin, pekan ke-27 Premier League Inggris 2022-23 ingin dilupakan saja oleh Mohamed Salah. Soalnya, pada pekan itu, beruntun kesialan terjadi tidak hanya pada klubnya, Liverpool, namun juga pada dirinya.

Pekan sebelumnya, Liverpool menang besar 7-0 atas Manchester United. Sesaat, ada harapan bahwa Liverpool mulai bamgkit dan akan bisa menembus empat besar liga. Karena itu, para pemain Liverpool penuh percaya diri ketika bertandang ke markas Bournemouth, Stadion Vitality, pada 11 Maret lalu.

Kemenangan sudah membayang. Maklum saja, pada pertemuan pertama musim ini, akhir Agustus tahun lalu, Liverpool meremukkan Bournemouth dengan skor 9-0! Dengan hasil itu, manajer Bournemouth, Scott Parker, harus dipecat.

Tapi, ketika pertandingan memasuki menit ke-28, pasukan Juergen Klopp malah tertinggal. Gol dari kaki kanan gelandang Bournemouth asal Denmark, Philip Billing, membuat klub itu unggul sementara.

Masuk babak kedua...lepas 60 menit, pemain Bournemouth melakukan handball dan Liverpool mendapat tendangan penalti dari titik 12 pas. Tapi, hadiah penalti itu didapat setelah para pemain Liverpool di bawah pimpinan kapten Jordan Henderson "membujuk" wasit John Brooks, yang agaknya tidak melihat adanya tangan menyentuh bola.

Setelah berkonsultasi dengan asisten wasit video, akhirnya wasit Brooks menunjuk titik putih, sepakat kalau Liverpool memang berhak mendapat tendangan penalti.

Salah bertugas untuk melakukan tendangan kehormatan. Bukan hal yang susah semestinya. Salah menendang bola dengan kaki kiri, berharap trayek bola melengkung dan masuk gawang. Ternyata, bola sepak sedang tak ingin melengkung, ia ingin lurus saja. Akibatnya gawang kiper Neto masih tetap perawan hingga akhir pertandingan itu.

Liverpool kalah 0-1. Mungkin ada rasa sedih, namun yang dominan adalah perasaan heran. Bisa-bisanya Liverpool kalah dari sebuah klub yang ada di zona degradasi.

Namun, pekan yang dijalani Salah belum selesai. Dari buruk berganti menjadi buruk sekali. Menurut situs Mesir, Al Ahram, kurang dari 24 jam setelah laga itu, vilanya di Kairo, Mesir, dibobol perampok. Saat itu, keponakan Salah pulang dari bepergian dan mendapati vila yang ditinggalinya dalam posisi mencurigakan ketika ia melihat salah satu jendelanya terbuka.

Polisi segera datang dan mengkonfirmasi bahwa vila itu memang benar-benar dirampok, setelah melihat barang-barang yang berantakan. Tidak disebut apa saja yang hilang dari vila milik Salah itu, hanya disebut barang yang hilang adalah beberapa peralatan elektronik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline