Beberapa saat sebelum kapten Argentina, Lionel Messi, mengangkat trofi idaman, Piala Dunia, kelar mengalahkan Prancis pada final Piala Dunia 2022, 18 Desember lalu, ia mendapat hadiah khusus dari Emir Qatar.
Tamim bin Hamad Al Thani, sang Emir, memakaikan jubah tradisional Arab bernama bisht di pundak Messi. Jubah itu lantas menutupi tubuh Messi ketika bergembira ria merayakan sukses menjadi juara dunia.
Namun, apa jadinya jika Prancis yang juara dan Hugo Lloris yang mengangkat trofi? Bisht untuk Messi jelas tak sesuai untuk Lloris. Sebab, kapten dan kiper tim nasional Prancis itu punya bentuk fisik yang berbeda dengan Messi. Dari tinggi badan saja sudah berbeda. Menurut Wikipedia, tinggi badan Messi 170 cm, sementara Lloris 188 cm.
Karena itulah, Emir Qatar telah menyediakan dua buah bisht custom-made untuk dua kapten yang berlaga di final Qatar 2022. Diketahui, masing-masing bisht itu berharga 1.650 poundsterling atau lebih dari 31 juta rupiah.
Tukang jahit yang berbasis di Qatar, Muhammad Abdullah Al-Salem, bertanggung jawab untuk membuat kedua bisht itu, dengan segala rincian khusus. Pada awalnya, Al-Salem tidak menyadari bahwa ia diminta untuk membuat bisht yang akan dikenakan oleh kapten tim juara Piala Dunia.
"Kami terkejut ketika melihat bisht yang dipakai Messi adalah buatan toko kami. Saya sangat bangga bahwa toko kami menjadi pilihan utama untuk membuat bisht itu," kata Al-Salem, seperti dikutip dari Esquire Middle East Arabic.
Salah satu spesifikasi untuk bisht itu adalah kain yang digunakan harus ringan, sehingga menjadi transparan. Menurut Al-Salem, menjadi logis karena seragam tim nasional harus tetap bisa terlihat dengan jelas meski memakai bisht.
Lalu, dikemanakan bisht yang seharusnya dipakai Lloris? Mungkin bisa ditanyakan ke Emir Qatar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H