Penurunan fungsi kognitif pada usia lanjut, menurut sebuah penelitian, bisa dikurangi melalui beberapa makanan sehari-hari. Sehingga, risiko untuk mengalami demensia bisa dihindari, asalkan Anda memerhatikan apa yang masuk ke keranjang belanja dan piring makan Anda.
Fungsi kognitif adalah proses mental melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan, dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi.
Makanan-makanan ultra-processed, yang biasanya berupa makanan dan minuman yang sudah diproses, mengandung banyak garam, gula, dan lemak jenuh. Jenis makanan itu adalah penyebab utama risiko terjadinya penurunan fungsi kognitif.
Mengganti 10 persen makanan itu dalam jumlah yang sama dengan makanan yang tak diproses atau sedikit diproses menyebabkan 19 persen penurunan risiko demensia, demikian sebuah penelitian yang dimuat di Neurology, Juli 2022.
Penelitian itu mengamati 72.083 orang berusia 55 tahun ke atas selama kurang lebih 10 tahun. Menu makan yang buruk tidak hanya gagal menyediakan nutrien esensial pelindung otak, namun juga membanjiri otak dengan substansi berbahaya.
Jadi, makanan adalah salah satu hal paling penting yang bisa diperhatikan untuk mendapatkan otak yang sehat. Beberapa jenis makanan bisa menjaga agar otak tetap berfungsi dengan normal, sementara makanan-makanan yang lain tidak memiliki gizi yang cukup.
Berikut ini ada beberapa jenis makanan plus satu minuman yang harus Anda ingat untuk dibeli ketika Anda belanja di supermarket.
Sarden kalengan
Ikan yang dikemas dalam kaleng dan berharga tak mahal ini adalah salah satu sumber asam lemak omega-3 terbaik yang bisa ditemukan di supermarket. Ikan tersebut, menurut beberapa penelitian, bisa memperlambat penurunan fungsi kognitif karena usia.
Dari jurnal Nutrients, ada sebuah penelitian melibatkan 6.587 orang dewasa yang menyantap ikan berlemak itu, termasuk ikan sarden dan salmon. Hasilnya adalah berkurangnya kemungkinan munculnya gejala depresi.