Lihat ke Halaman Asli

Dian S. Hendroyono

TERVERIFIKASI

Life is a turning wheel

Erling Haaland, Alf-Inge, Meditasi, dan Manchester United

Diperbarui: 10 Agustus 2022   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Erling Haaland, membuat dua gol pada laga debut di Premier League. (Sumber: Julian Finney/Getty Images)

Premier League Inggris dan semua suporternya mendapat tontonan baru mulai musim 2022-23. Tontonan itu berwujud striker setinggi 195 cm. bertubuh kekar, berwajah sangat ‘Viking’, berambut pirang, usianya baru 22 tahun pada 21 Juli lalu, bisa mencetak gol. Namanya Erling Braut Haaland.

Sebenarnya, untuk Haaland, Inggris bukan tempat yang asing. Ia lahir di sana, tepatnya di Leeds. Saat itu, ayahnya, Alf-Inge “Alfie” Haaland, sudah kelar membela Leeds United dan akan pindah ke Manchester City. 

Sebelum bermain untuk Leeds dan City, Alfie bermain di Nottingham Forest pada 1993-1997. Musim pertama Alfie di Forest, 1993-94, dilalui di Divisi 1, sebelum promosi ke Premier League.

Pada 2004, ketika berusia 3 tahun lebih beberapa bulan, Haaland kecil diboyong ke Norwegia, tinggal di Byrne, kampung halaman orangtuanya.

Beda dengan ayahnya, Haaland muda langsung bergabung dengan Manchester City, sebagai klub pertamanya di Inggris. Barangkali, klub-klub anggota Bundesliga Jerman sedikit lega, karena momok bernama Erling Haaland sudah tidak lagi berada di sana. Well, kecuali Borussia Dortmund mestinya.

Bedanya lagi dengan sang ayah adalah posisi bermain. Alfie memiliki posisi bergantian antara bek dan gelandang, sementara Haaland muda adalah striker.

Di Premier League, West Ham United menjadi klub pertama yang menjadi korban Haaland. Pada pekan pertama Premier League musim ini, The Hammers being hammered dengan skor 2-0 oleh City, di mana kedua gol itu dibuat oleh Haaland, 7 Agustus lalu. Bola mati, bola ‘hidup’, disikat semua oleh Haaland.

Ketika melakukan tendangan penalti, Haaland tidak kesulitan untuk melesakkan bola ke gawang dan menjadikannya gol debut pada laga debut di Premier League. Ketika menerima umpan dari Kevin De Bruyne untuk mencetak gol kedua, Haaland berlari cepat dan lincah untuk menyelesaikannya ke gawang Lukasz Fabianski.

Uniknya, setelah membuat gol perdana, Haaland lalu duduk bersila, meniru posisi ‘zen’, posisi saat meditasi. Menurut ESPN, Haaland melakukan meditasi saat ia memerlukannya. Meditasi adalah salah satu dari kebiasaan yang dilakukannya sejak ia masih tinggal di rumah orangtuanya di Byrne.

Selebrasi gol pertama di Premier League. Sumber: Julian Finney)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline