Lihat ke Halaman Asli

Dian S. Hendroyono

TERVERIFIKASI

Life is a turning wheel

Pesepak Bola Pemilik Saham Klub

Diperbarui: 14 Agustus 2022   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cesc Fabregas, pemain dan pemilik minoritas klub Italia, Como. (Sumber: Emilio Andreoli/Getty Images)

Setelah gantung sepatu, ada pesepak bola yang melanjutkan ke bidang manajerial. Menjadi pelatih, manajer, head coach, atau apapun istilahnya. Ada juga yang menempuh jalur lain, menjadi komentator atau pundit bahasa kerennya.

Namun, ada juga pesepak bola yang memilih untuk menjadi bagian sebuah klub dengan membeli sahamnya, menjadi salah satu pemilik klub. Kalau untuk jalur yang ini, bahkan mereka yang masih aktif pun bisa melakukannya. Asalkan mereka punya duit.

Berikut ini ada beberapa pesepak bola, baik yang sudah pensiun atau yang masih aktif, yang menjadi pemilik sebuah klub berkat saham yang mereka beli.

Cesc Fabregas - Como

Pemain berkebangsaan Spanyol ini punya karier gemilang bersama Arsenal, Chelsea, Barcelona. Dan, tentunya juga bersama tim nasional Spanyol. Setelah bermain bersama Monaco sejak 2019, pemain berusia 35 tahun itu memilih untuk “menyepi” di sebuah klub Serie B Italia, Como. Mulai musim ini, ia akan bermain di klub yang mempekerjakan legenda Chelsea, Dennis Wise, sebagai CEO.

Klub yang dimiliki orang Indonesia itu bangkit dari kebangkrutan pada 2017 dan kembali ke sepak bola pro pada 2019. Selama dua musim, Fabregas akan bermain di Como.

Selain sebagai pemain, Fabregas juga setuju untuk membeli sebagian saham Como. Fabregas juga sudah bersiap untuk tinggal di Lombardy dalam waktu lama.

Jadi, setelah pensiun, Fabregas akan menikmati Danau Como yang indah, sembari mengawasi klubnya. Apakah untuk selamanya? Entahlah, mungkin sampai Fabregas menjual bagian sahamnya.

Gerard Pique – FC Andorra

Pique membeli Andorra pada Desember 2018 melalui Kosmos Holding Group yang dimilikinya, menurut GiveMeSport. Andorra bermain di Liga Spanyol sejak 1948, walau klub itu berasal dari Andorra, sebuah negara kecil yang berada di perbatasan Prancis dan Spanyol.

Ketika dibeli oleh Pique, Andorra berada di Divisi Empat. Sejak dibeli oleh bek Barcelona dan Spanyol, posisi Andorra di Liga Spanyol langsung melejit. Pada akhir musim 2021-22, Andorra resmi promosi ke Segunda Division, alias Divisi Dua, untuk pertama kalinya.

Bisa jadi, ketika Pique masih bermain untuk Barcelona, ia juga harus menghadapi klub yang dimilikinya di Primera Liga. Bisa saja, ‘kan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline