Lihat ke Halaman Asli

Dian S. Hendroyono

TERVERIFIKASI

Life is a turning wheel

Sistem Pendingin untuk Stadion-Stadion Piala Dunia 2022

Diperbarui: 5 Juli 2022   02:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sistem pendingin di salah satu stadion yang dipakai untuk Piala Dunia 2022 di Qatar. (Sumber: Situs resmi Piala Dunia 2022/qatar2022.qa)

Qatar menjadi negara Timur Tengah pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia. Ditetapkan sejak 2 Desember 2010, Qatar resmi akan menggelar Piala Dunia 2022.

Salah satu hal pertama yang dipikirkan adalah betapa panasnya gelaran Piala Dunia 2022 jika tetap digelar pada Juni-Juli, seperti halnya Piala Dunia yang lalu-lalu.

Kalau menurut World Weather Online, suhu umum di Qatar pada Juni dan Juli adalah 42 derajat Celsius. Lumayan menyengat untuk banyaknya orang Eropa yang bermain di Piala Dunia.

Pada Oktober 2013, sebuah gugus tugas FIFA dibentuk untuk menentukan waktu alternatif selain Juni dan Juli 2022. Pada 24 Februari 2015, menurut BBC, gugus tugas itu memberi usulan untuk menggelar Piala Dunia 2022 pada November dan Desember, untuk menghindari panasnya musim panas antara Mei dan September.

Disetujui untuk menggelar Piala Dunia tahun ini pada 21 November hingga 18 Desember 2022. Pada saat itu, menurut situs resmi Piala Dunia Qatar, suhu berkisar antara 18 hingga 24 derajat Celsius.

Selain cuaca yang sudah lebih nyaman dibanding musim panas di Arab, 7 dari 8 stadion yang dipakai di Piala Dunia juga dilengkapi dengan sistem pendingin. Sehingga, suhu udara ketika laga digelar akan semakin nyaman.

Dengan sistem pendingin itu, dimungkinkan semua negara yang memiliki iklim panas bisa menyelenggarakan Piala Dunia atau ajang lainnya sepanjang tahun. Sistem pendingin itu bisa membuat semua atlet dan penonton merasa nyaman berada di daam stadion, walau suhu di luar stadion sedang panas.

Tambahan lagi, menurut situs resmi Piala Dunia 2022, Qatar tidak memberi paten untuk sistem pendingin itu, sehingga siapa pun bisa memakai cetak biru sistem itu, memodifikasinya jika perlu, tanpa harus membayar.

Perancang sistem pendingin tersebut adalah Doktor Saud Abdulaziz Abdul Ghani, seorang profesor teknik mesin di Universitas Qatar. Desainnya mulai dirancang sejak 2010.

Stadion pertama yang dipasang sistem pendingin adalah Stadion Khalifa International, stadion yang telah ada sejak 1976. Di stadion itu, sistem pendingin harus dipasang agar sesuai dengan kondisi stadion.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline