Lihat ke Halaman Asli

Dian S. Hendroyono

TERVERIFIKASI

Life is a turning wheel

Tabloid BOLA 38 Tahun, Secuplik Kenangan saat Bekerja di Sana

Diperbarui: 4 Maret 2022   12:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami semua saat Tabloid BOLA keluar dari percetakan untuk terakhir kalinya pada 26 Oktober 2018. (Sumber: Koleksi pribadi)

"...a very exciting playground your feet may leave, but your heart will always be there..."

Itulah kata-kata yang saya tulis untuk menggambarkan Tabloid BOLA di Instagram milik saya, beberapa hari sebelum tempat kerja kesayangan saya itu tutup untuk selamanya.

Pada 1 Desember 2018, BOLA berhenti bergulir dan mengalir. Tidak ada lagi kata-kata yang harus ditulis di lembaran tabloid itu. Semua berhenti. Namun, Tabloid BOLA akan selalu ada di hati kami, para awak BOLA.

Mungkin, saya akan mulai sejak awal bagaimana saya bergabung dengan Tabloid BOLA.

Jadi, pada awal 1995, saya merasa sudah saatnya untuk mencari kerja. Saya lulus dari Biologi FMIPA UI pada awal 1994. Jadi, saya sudah 'istirahat' selama satu tahun.

Ketika mencari kerja, tidak pernah terpikir di benak saya untuk melamar ke kantor yang serius, misalnya menjadi karyawan bank atau menjadi ASN. Hobi saya adalah menulis dan nonton sepak bola. Waktu itu belum ada blog atau sejenisnya tempat saya bisa menuangkan tulisan saya.

Bacaan rutin saya di rumah ada tiga: Harian Kompas, Tabloid BOLA, dan majalah Femina. Terus terang, saya justru melamar lebih dulu ke Femina.

Akan tetapi, saya bukan cewek yang feminin. Pada saat saya harus melakukan tes di kantor majalah itu, saya merasa ngeri.

Bagaimana mungkin saya bisa bekerja di sebuah tempat yang isinya cewek semua, berpakaian pun harus rapi. Kantornya pun sangat teratur. Sementara, saya bukan orang yang bisa diatur dengan sukarela, apalagi ketika nonton sepak bola. Teriak-teriak.

So, saya pun ditolak oleh Femina. Atau lebih tepatnya, saya membuat diri saya tidak diterima oleh Femina.

Lalu, kebetulan setelah itu, BOLA buka lowongan, yang dimuat di salah satu halaman tabloid. Saya pun membuat surat lamaran, berbekal buku cara membuat lamaran kerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline