Lihat ke Halaman Asli

Dian S. Hendroyono

TERVERIFIKASI

Life is a turning wheel

Pengangguran (Beken) Bernama Frank Lampard

Diperbarui: 29 Januari 2022   20:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Frank Lampard dalam laga Bayern Muenchen vs Chelsea pada leg kedua 16 besar Liga Champions 2019-2020 di Allianz Arena. (Foto: MATTHIAS HANGST/GETTY IMAGES EUROPE/GETTY IMAGES VIA AFP via kompas.com)

Susah memang menjadi orang beken macam Frank Lampard. Masa menjadi pengangguran saja harus dihitung, dibuatkan "anniversary"

Sudah genap satu tahun, plus dua hari, sejak Frank Lampard dipecat sebagai manajer Chelsea pada 25 Januari 2021. Ketika Lampard pergi, The Blues berada di peringkat ke-9 klasemen Premier League. Sebelumnya malah sempat berada di urutan ke-10.

Chelsea tidak butuh waktu lama untuk mendapatkan pengganti Lampard. Pelatih asal Jerman, Thomas Tuchel, kebetulan sedang menganggur kelar dipecat oleh Paris Saint-Germain pada 29 Desember 2020. 

Chelsea memang tidak menjadi juara Premier League 2020-21, tapi Tuchel membawa klub itu ke final Liga Champions dan menjadi juaranya.

Okay, kembali ke Lampard. Menurut The Mirror, Lampard menyatakan ia tidak ingin cepat-cepat kembali bekerja setelah dipecat Chelsea. Tapi, untuk tak bekerja selama satu tahun, berstatus sebagai pengangguran, mestinya bukanlah yang dibayangkan oleh pria kelahiran London, 20 Juni 1978 itu.

Yah, pelatih mana sih yang mau lama-lama tidak bekerja?

Sebenarnya, Lampard beberapa kali bisa mendapat kerja. Sebab, pada musim ini, 2021-22, sudah ada beberapa klub yang memecat manajernya. Tapi, mengapa semua terlepas dari tangan Lampard, entahlah mengapa.

Yang pertama adalah Crystal Palace. Setelah Roy Hodgson tidak memperpanjang kontrak bersama Palace pada akhir musim lalu, bukan tidak mungkin Lampard bisa menjadi penggantinya. Dia tidak perlu pindah rumah, tidak perlu pindah kota. Palace berada di London, sama seperti Chelsea.

Saingan Lampard waktu itu adalah Nuno Espirito Santo, eks manajer Wolverhampton Wanderers, yang menjadi pilihan utama. Harapan rada membuncah setelah Santo menerima kerja di Tottenham Hotspur. Akan tetapi, Palace bukannya mengontrak Lampard, melainkan mempekerjakan Patrick Vieira, yang terakhir kali menjadi pelatih Nice di Prancis pada 4 Desember 2020.

Newcastle United bisa menjadi tujuan berikut. Manajer Newcastle, Steve Bruce, pergi segera setelah klub itu mendapat pemilik baru yang super kaya. Lampard menjadi kontender utama untuk menangani The Magpies selama masa transisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline