Sepertinya, tidak ada yang tidak tahu dengan kudapan bernama es krim, 'kan? Es krim adalah makanan beku dibuat dari produk susu seperti krim digabung dengan perasa dan pemanis buatan maupun alami.
Saya tidak suka susu, namun bisa dikatakan saya adalah maniak es krim. Saya menyukai segala jenis rasa es krim. Yah, mungkin bukan es krim cabai merah atau yang rasa petai atau jengkol. Saya suka cabai, tapi apa enaknya es krim yang berasa pedas?
Di rumah, yang namanya es krim selalu ada. Jadi, saya bisa menyantap es krim kapan saja. Tengah malam pun tak masalah. Cuaca panas, cuaca dingin. Pokoknya ketika lidah ingin diolesi es krim, santap saja.
Anyway, rasa es krim favorit saya adalah es krim rasa macadamia nut keluaran pabrik es krim beken bernama Haagen-Dazs. Sebut merek tak apa, ya. Bukan mau promosi, lho.
Es krim rasa kacang macadamia bukan main deh rasanya. Sangat lezat. Anda harus mencobanya terlebih dahulu, agar tahu bagaimana rasa es krim macadamia nut.
Saya juga suka es krim rasa durian. Sampai sekarang, saya tidak pernah ragu untuk menyantapnya, merek apapun. Namun, es krim durian terlezat yang pernah saya santap adalah yang dibuat oleh es krim Gentong. Ini sebut merek lagi, ya.
Saya menemukannya di Mall Kelapa Gading. Setiap kali belanja bulanan, pasti beli es krim durian. Sampai-sampai penjualnya sudah hapal dengan wajah-wajah kami yang tidak ada cantik-cantiknya ini. Hahahaha
Durian yang dipakai oleh es krim Gentong sangat asli. Kental dan wangi. Rasanya bukan main lezat. Saya memang suka durian. Menurut saya, lebih aman menyantap durian dalam bentuk es krim, ketimbang durian asli. Kolesterolnya itu konon sangat tinggi.
Sayangnya, saya sudah lama sekali tidak menyantap es krim durian Gentong sejak adanya pandemi Covid-19. Saya tidak berani makan di tempat terbuka. Tidak bisa membayangkan bagaimana virus-virus berkeliaran, berpindah dari satu orang ke orang yang lain, sementara saya menyantap es krim.
Lalu, saya juga pernah beli es krim super enak ketika berada di Barcelona. Ketika itu, Mei 1999, saat saya meliput final Liga Champions antara Manchester United lawan Bayern Muenchen, saya sempat jalan-jalan bersama tuan rumah yang membuka rumahnya untuk saya inapi.