Terus terang saja, saya bukan penggemar musik aliran heavy metal. Grup metal yang saya tahu hanya Guns N'Roses atau Bon Jovi yang kadang dimasukkan dalam glam metal. Saya suka sekali Bon Jovi.
Karena itu, ketika admin Kompasiana memilih topik pilihan tentang rekomendasi musik heavy metal, sepertinya Bon Jovi tidak cocok untuk itu. Lagipula, semua orang agaknya sudah paham tentang Bon Jovi atau Guns N'Roses.
Saya tahu tentang Metallica bikinan James Hetfield dan Lars Ulrich, namun musik mereka tidak terlalu cocok untuk telinga saya. Entah mengapa.
Saya suka segala jenis musik. Di iTunes player laptop saya saat ini, ada sekitar 50 lagu. Isinya lagu-lagu dari Collective Soul, Bon Jovi tentu saja, Ed Sheeran juga ada, Pearl Jam, Shawn Mullins, George Harrison, Three Dog Night, sampai lagu India yang judulnya Thirakkatha Kattukulle, lagu penutup dari film berjudul Million Dollar Arm yang dibintangi Jon Hamm.
Bahkan, saya juga suka lagu-lagu era 60-an dan 70-an. Asalkan lagu itu enak untuk didengar, maka akan masuk playlist saya.
Karena itu, ketika grup bernama Avenged Sevenfold berseliweran di mana-mana, di artikel-artikel heavy metal milik Kompasianers, saya jadi penasaran.
Salah satu penulisnya, Pak Arif R.S., yang menulis artikel berjudul "Musik Metal dan Perang, Seberapa Kental Darah Dihadang", juga menyebut Avenged Sevenfold.
Sejujurnya, saya sudah sering mendengar nama itu. Sangat unik. Saya selalu menterjemahkan nama itu secara harafiah menjadi "dibalas tujuh kali lipat". Entahlah apanya yang dibalas sampai tujuh kali lipat begitu.
Saya pun bertanya kepada Pak Arif, lagu A7X, demikian Avenged Sevenfold kadang disebut, yang mana yang paling beken. Beliau pun merekomendasikan lagu berjudul "Dear God".
Saya sudah bersiap untuk mendengarkan lagu khas heavy metal yang sulit untuk saya deskripsikan. Nyatanya, apa yang saya dapat? Saya malah dapat lagu cinta. Lagu yang masuk dalam genre country ballad. Lah, ini 'kan jenis lagu kesukaan saya. Langsung saja masuk dalam playlist.