"Anda pernah bertanya atau menghitung berapa kali Anda makan di rumah dalam sehari sekarang?" Saya yakin sebagian besar kita tidak pernah melakukan itu. Mengapa? Karena kita sudah menganggap bahwa itu kegiatan rutin yang tidak perlu dipertanyakan. Atau barangkali kita menganggap untuk apa juga, mau makan di rumah, di luar apa bedanya. Yang penting makan dan makan di luar sebagian besar kita menganggap lebih enak
Nah, ternyata kebiasaan makan di rumah, tentu saja dengan makanan yang di masak di dapur sendiri lebih sehat daripada makan di luar. Kenapa kok begitu? Kalau ada yang bertanya.
Jawabannya, dengan logika sederhana saja, bahwa makan di rumah, makanan yang kita olah sendiri, dari sumber bahan baku saja, sampai kepada bumbu-bumbu yang kita masukan apakah itu garam, gula, penyedap, atau bumbu lain kita tahu apa dan berapa yang kita gunakan. Kita juga tahu apakah sayur, daging, ikan, ayam yang diolah itu masih segar, sudah bersih atau sebaliknya, bahan-bahan yang sudah tidak layak lagi dikonsumsi
Lalu, bandingkan dengan makan di luar, Kita semua buta dengan apa yang disajikan di atas piring kita. Mulai dari bahan bakunya entah baru atau tidak, penyimpananya, proses membersihkannya, apalagi dalam mengolah dan bumbu-bumbu yang dimasukkan ke dalamnya. Oh, barangkali itu tidak penting, mungkin ada yang berpikir seperti itu, yang penting enak.
Nah, itu lah masalahnya, yang penting enak. Enak atau tidak enak menjadi faktor penting penentu pilihan mau makan apa dan di mana kita di luar. Tapi tahu kah Anda bahwa enak tidak enaknya suatu makanan itu, disamping bahan dasarnya, mengolahnya, bumbu dasarnya, yang lebih menentukan itu sebenarnya adalah berapa banyak garam, gula, lemak, penyedap yang ada di dalamnya.
Kemudian, apa hubungannya dengan kesehatan Anda, atau Anda pernah berpikir bahwa makan di luar, akan mempengaruhi kesehatan Anda? Jawabannya, ya, pasti ada, karena apa yang masuk ke dalam mulut kita akan menjadi penentu kesehatan kita. Karena kita tidak dapat mengontrolnya, mengendalikan dengan apa yang disajikan, kita juga tidak dapat mengendalikan apa yang masuk ke dalam mulut kita.
Dari empat bahan dasar bumbu yang membuat enaknya suatu makanan saja seperti garam, gula, lemak, penyedap, akan berpengaruh terhadap kesehatan Anda.
Seperti diketahui, bahwa bahan-bahan ini bila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat menjadi biang keladi atau paling tidak menjadi faktor risiko penyakit kronis degeneratif seperti hipertensi, diabetes mellitus, jantung, stroke, bahkan keganasan. Jadi, kalau Anda seorang penderita hipertensi, jantung, diabetes, ginjal, Anda harus ekstra hati-hati dengan kebiasaan makan di luar ini.
Dan, disamping tidak dapat mengendalikan apa yang disajikan ke dalam piring kita, terutama waktu mengolahnya, jumlah yang disajikan juga begitu. Kita cendrung memilih porsi yang lebih besar apalagi dengan harga khusus yang kita anggap lebjh murah.
Sehubungan dengan ini, penelitian yang pernah dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa mereka yang sering memasak dan makan malam di rumah mengonsumsi lebih sedikit kalori dibandingkan dengan mereka yang kebanyakan makan di luar. Secara sederhana, makan di luar mendorong kita makan lebih banyak dan tidak terkontrol.
Akibatnya, dapat menjadi salah satu faktor risiko penyebab kita jadi gemuk. Kecendrungan makan di luar dengan mengonsumsi minuman mengandung soda, juis, minuman mengandung gula atau pemanis buatan lainnya. Penelitian mperlihatakan bahwa mengonsumsi minuman dengan kadar gula yang tinggi berhububgan kuat dengan peningkatan berat badan.