Sebagian besar kita pernah ke dokter dengan bermacam-macam keluhan. Selain keluhan utama yang mendorong Anda konsultasi ke dokter, seorang dokter yang teliti juga akan menanyakan tentang riwayat penyakit yang Anda derita sekarang, penyakit sebelumnya dan riwayat penyakit keluarga
Lalu, mengapa sang Dokter menanyakan perihal riwayat keluarga, apa kepentingannya dengan penyakit pasien? Dan, yang lebih penting lagi, apa manfaatnya untuk pasien?
Nah, manusia itu unik, tidak ada manusia yang persis sama satu sama lain. Salah satu yang membuat manusia itu berbeda adalah gen kita. Gen membawa sifat bawaan yang tidak sama bagi setiap orang. Gen akan menentukan bagaimana Anda tumbuh, bagaimana tubuh kita berkerja, bagaimana tubuh bereaksi terhadap lingkungan luar, apa penyakit yang kemungkinan menimpa Anda. Dan, karena gen ini diturunkan dari ke dua orang tua kita, yang membawa sifat-sifat yang khas, maka beberapa penyakit yang dipengaruhi oleh faktor genetik ini juga cendrung terjadi dalam keluarga
Tapi, tidak hanya faktor genetik yang akan menentukan perjalanan kesehatan Anda, risiko Anda akan menderita suatu penyakit. Lingkungan, kultur, kebiasaan-kebiasaan, gaya hidup, pola makan juga sangat berpengaruh. Kita juga biasanya akan hidup dalam lingkungan sama dengan orangtua. Kebiasaan-kebiasaan hidup yang kita lakukan juga banyak dipengaruhi oleh kebiasaan keluarga. Apa yang kita makan, berapa banyak kita makan, bagaimana mengolah makanan, bagaimana kita makan, keluarga juga akan berpengaruh. Kebiasaan merokok, aktivitas fisik, olahraga, bahkan bagaimana kita menghadapi stress, masalah, peranan keluarga juga menentukan.
Karena itu, ketika Anda ke dokter, mengeluh batuk, sesak nafas, disamping melakukan pemeriksaan fisik, dokter yang teliti akan bertanya, apakah keluarga, orangtua, saudara Anda juga ada menderita keluhan penyakit yang sama. Kalau sang dokter menduga keluhan Anda berkaitan dengan asma, riwayat asma yang didapatkan dalam keluarga akan memperkuat perkiraan diagnosis asma pada anda. Beberapa penyakit kronis-degeneratif lain seperti diabetes meliitus, Penyakit kardiovaskuler seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, bahkan beberapa keganasan seperti kanker payudara, prostaat, kolon, dan lain-lain juga cenderung terjadi dalam keluarga.
Nah, kalau bagi dokter mengetahui riwayat keluarga membantu seorang dokter dalam menegakkan kemungkinan diagnosis, dan mengantisipasi kemungkinan risiko penyakit pada pasien, bagi Anda sendiri manfaatnya lebih banyak lagi.
Dengan mengetahui riwayat penyakit pada keluarga, termasuk juga penyebab kematian pada orangtua, kakek, nenek Anda akan memberikan gambaran kepada anda risiko penyakit yang juga barangkali akan menimpa Anda. Dan, tidak hanya itu, juga dapat memberi pelajaran bagi Anda untuk melakukan rencana antisipatif untuk mengurangi risiko itu. Karena, seperti diketahui penyebab penyakit terutama penyakit kronis degeneratif tidak hanya disebabkan oleh satu faktor risiko, tetapi banyak faktor.
Jadi, kalau Anda tahu bahwa keluarga anda meninggal karena keganasan seperti kanker payudara, prostaat, paru, kolon dan sebagainya, anda juga punya potensi untuk menderitanya. Karena kanker berkembang akibat mutasi genetik yang dapat diturunkan dalam keluarga, maka Anda dapat belajar dan melakukan tindakan pencegahan untuk memperkecil risiko Anda menderita penyakit yang sama. Memang, masalah faktor turunan kita tidak bisa berbuat apa-apa, tapi faktor risiko lain yang mempengaruhi risiko kanker bisa kita modifikasi, bisa kita ubah.
Contoh sederhana saja, kalau Anda merokok, minum alkohol, anda berhenti, risiko Anda akan berkurang. Dan, bila Anda seorang wanita, punya riwayat keluarga dengan kanker payudara, disamping perubahan gaya hidup sehat, termasuk pola makan dan aktivitas fisik sehat yang Anda lakukan, pemeriksaan mamografi yang Anda lakukan juga akan membantu Anda mengurangi risiko kanker atau mengetahuinya secara dini
Begitu juga, bila Anda tahu bahwa orangtua, kakek-nenek Anda meninggal karena diabetes, serangan jantung, stroke misalnya, risiko anda menderita penyakit ini lebih besar daripada mereka yang keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit ini. Tetapi, dengan mengetahui ini, banyak yang dapat anda lakukan agar anda tidak mengalami hal yang sama atau menunda penyakit yang sama menimpa anda.
Diabetes misalnya, dengan mempertahankan berat badan normal, atau bila anda mengalami obesitas, turunkan berat badan, olahraga 40--60 menit setiap hari, aktivitas fisik yang cukup, menerapkan pola makan yang sehat, berhenti merokok, akan memperkecil risiko kemungkinan anda mengidap penyakit yang sama. Melakukan pemeriksaan gula darah secara dini, apa lagi kalau anda punya faktor risiko lain, akan mengurangi munculnya bakat yang anda bahwa dari orangtua anda.