Lihat ke Halaman Asli

Irsyal Rusad

TERVERIFIKASI

Internist, FK UGM

Ini Sebabnya Renang Paling Bagus Untuk Kesehatan

Diperbarui: 13 Maret 2016   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menjelang sore, di kolam renang yang terletak di lantai 3 suatu hotel dekat pantai legian, Bali, saya lihat cukup banyak wisatawan asing yang sedang berenang di sana. Dari kolam ini, suasana "sunset" yang cantik di pantai legian itu memang bisa dinikmati. Barangkali ini yang menyebabkan kolam renang ini ramai pengunjungnya waktu sore. Mereka tidak hanya berenang, tetapi juga menunggu datangnya waktu "sunset". 

Kemudian, tidak berapa lama setelah saya juga ikut menceburkan diri ke dalam kolam itu, dan berenang bolak-balik dari suatu tepi ke tepi yang lain, saya lihat seorang turis lain, wanita, kelihatannya sudah cukup tua, seperti orang kesakitan berjalan pelan-pelan ke tepi kolam. Tanpa ragu, setelah sampai di tepi kolam nenek itu langsung melompat dan berenang. Barangkali sekitar 15-20 menit kemudian, ketika para pengunjung lain mulai menikmati sunset yang semakin indah, nenek itu berhenti, berdiri di tepi kolam sambil menikmatinya pula.

Nah, waktu itulah saya mendekatinya dan berbincang dengan nenek yang ternyata sangat ramah ini. Menurut ceritanya, beliau berasal dari Australia, dalam satu tahun bisa 2-3 kali ke Bali. Berenang di pantai atau di kolam renang hotel adalah kebiasaan yang selalu dia lakukan. Saya dianjurkan oleh dokter yang merawat saya untuk berolahraga karena saya menderita diabetes melitus, dan hipertensi. Tetapi sayangnya, tidak seperti teman-teman saya yang bisa berjalan, jogging, di tepi pantai, saya tidak bisa mengikuti mereka. Saya hanya bisa berenang karena ada masalah pada lutut, lutut saya terasa nyeri waktu dibawa berjalan, apalagi kalau berjalan cukup jauh. Untungnya, waktu berenang lutut ini tidak terasa sakit, dan setelah saya berenang, semakin lama keluhan nyeri lutut juga berkurang, berat badan juga turun. Saya dulu jauh lebih gemuk dari sekarang, gula darah dan tekanan darahnya juga mulai terkontrol, begitu tutur nenek itu.

Seperti olahraga aerobik lain, renang juga berlimpah manfaat kesehatan yang sama. Bahkan dalam beberapa aspek bisa lebih baik. Sebagaimana yang diungkapkan nenek wisatawan di atas,
kalau dia berjalan, jogging lututnya sakit sekali, badan terasa berat, dan karenanya cepat lelah. tapi, bila berenang tidak terasa sama sekali.

Renang memang berbeda dengan olahraga aerobik lain. Bila anda sudah menceburkan diri ke dalam kolam renang, disamping sensasi lebih sejuk yang anda rasakan, mood anda juga akan berubah, Anda lebih senang, gembira. Lihat saja anak-anak yang sedang bermain di kolam renang, sorak sorainya membahana, dan bahkan seorang bayi yang sudah terbiasa di dalam air, dia akan bergerak dengan riang-gembira. Dengan demikian renang juga sangat bermanfaat mengurangi stress, depresi, dan meningkatkan kualitas tidur kita

Disamping itu, bila anda sudah berada dalam air, bobot anda akan jauh terasa lebih ringan. Berjalanpun akan terasa lebih enteng, dan anda lebih mudah mengapung. Karena bobot badan ringan, waktu berjalan di air, beban yang disangga oleh lutut juga berkurang jauh, sehingga nyeri pada lutut waktu Anda jalan di darat tidak dirasakan. Itu sebabnya pada beberapa kasus artrits seperti osteo arthritis (OA) sendi lutut, nyeri pinggang olahraga renang ini sangat bermanfaat. Renang juga meningkatkan fleksibilitas sendi. Bagi mereka yang obesitas, diabetes melitus berenang adalah pilhan olahraga yang terbaik karena dengan berat badan yang berlebih pun tetap dapat mereka lakukan dengan kemungkinan injuri yang kecil

Berenang, apapun gayanya, semua otot, sendi, bahkan tulang punggung bergerak aktif. Gerakan pada waktu berenang, gerakan tangan, kaki, bahkan seluruh tubuh kita seperti melawan beban akibat tahanan air. Lain halnya waktu berjalan boleh dikatakan tanpa tahanan. Karenanya bagus sekali untuk memperkuat massa otot dan tentu saja tulang. Gerakan otot dada dan perut yang ritmis waktu bernafas juga meningkatkan kapasitas paru, sistem kardiovaskuler dan baik sekali untuk penderita asthma.

Lalu, berenang tidak ada batas umurnya, dan tidak ada kontra indikasinya. Bayi, orang tua, bahkan mereka yang cacat, lumpuh sekalipun, walau hanya bermain di dalam kolam renang tetap bermanfaat. Sayangnya olahraga ini relatif masih mahal, dan aksesnya pun masih sulit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline