Lihat ke Halaman Asli

Irsyal Rusad

TERVERIFIKASI

Internist, FK UGM

Harga Beras Melambung, Penarik Becak Ini Meraung

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1425999622423529665

[caption id="attachment_401966" align="aligncenter" width="580" caption="Ilustrasi/Kompasiana (kfk.kompas.com)"][/caption]

Biasanya saya bersepeda ke rumah sakit, tapi karena pagi itu hari agak mendung, dan hujan gerimis kelihatan mulai membasahi jalan, saya akhirnya menggunakan becak yang kebetulan lewat.

Tidak berapa lama setelah menaikinya, hujan semakin deras, anginpun bertiup cukup kencang menerpa ke arah saya yang ada di dalamnya. Mengetahui  saya yang mulai sedikit kehujanan, tukang becak itu kemudian turun dan memasang plastik penutup bagian depan becak sekedarnya, tetesan-tetesan hujan sedikit masih membasahi saya.

Dan, ketika  ia memasang penutup plastik itu saya lihat tangannya gemetaran, seperti kedinginan. Mantel hujan yang sangat sederhana dan sudah banyak yang robek yang dipakainya tampak tidak mampu menahan tiupan angin disertai hujan yang agak lebat. Ia kelihatan basah kuyup, kecuali bagian kepalanya. Pakaiannya yang basah tampak seperti menempel pada otot-otot di sela-sela tulang dadanya yang tipis dan kurus.

14259744491760686829

Kemudian, tidak lama setelah dia kembali mendayung becak,  tampak tangannya yang memegang setang becak semakin bergetar pula. Melihat ini, saya lalu bertanya, "Bapak sakit?" "Tidak, hanya sedikit kedinginan. Mungkin karena saya belum makan pagi ini," jawabnya

"Belum makan, kenapa?" tandas saya lagi.

"Istri saya belum memasak pagi ini. Beras habis semalam, mau beli lagi belum ada uang," ungkap bapak yang ternyata punya anak 3 orang ini.

"Lho, biasanya gimana?"

"Lagi susah sekarang Pak, beras  mahal, nggak tahu kok bisa mahal begitu sekarang. Padahal berharap dengan Presiden JKW yang katanya merakyat itu, semua menjadi murah. Kok begitu ya Pak?" keluhnya seperti bertanya. Lalu, menarik becak, penumpangnya juga semakin sepi pula, paling-paling saya dapat 30-40 ribu sehari. Hanya bisa untuk membeli 1/2 kg beras, ikan asin, sedikit sayuran, dan kadang-kadang telor ayam beberapa butir, dan keperluan lain."

"Hanya 1/2 kg beras untuk 5 orang, apa cukup?"

Terbayang oleh saya 3 orang anak-anaknya yang masih dalam masa pertumbuhan. Tentu saja sangat membutuhkan makanan dengan kalori dan nutrisi yang memadai dan ibunya yang juga masih menyusui. 1/2  kg beras, hanya ditemani ikan asin, sayuran seadanya, serta sesekali beberapa butir telor yang harus berbagi. Apa itu cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, apakah ini cukup untuk tumbuh kembang anaknya, sehingga mereka nanti dapat menjadi anak yang sehat, bisik saya dalam hati. Tidak heran, kalau begitu bapak penarik becak ini kelihatan sangat kurus, kulitnya yang tipis, kering, berkeriput, tampak lebih tua dari usia yang sebenarnya. Kelihatan juga otot-ototnya yang kecil menutup bayangan tulang pahanya waktu mendayung becaknya. Dan, istri serta ke-3 anak-anaknya di rumah, saya kira tidak akan jauh berbeda dengan bapaknya yang penarik becak ini, kurus, kurang gizi, karena juga makan seadanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline