Lihat ke Halaman Asli

Di Griya Tawang

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika pintu-pintu mulai terbuka

Kenapa kau malah pergi

Bukannya selama ini perginya kau dari peraduanmu untuk pintu itu

Untuk mengetuk barang tiga kali atau lebih, katamu

Ada apa

Putusan sudah depan mata

Kita tak lagi bicara opsi-opsi pongoh

Ketika telaga memantulkan bopengnya asa,

tepat dihatimu

Kita masih bisa saling bicara bukan?

Atau,

Kau pilih bersandar pada dewa-dewa jalanan?

Kau pilih pasung mukamu di tembok jalan yang bengis?

Setelah ini aku tak yakin para cupid bakal kembali

Panah mereka pasti akan tumpul

Disitulah mungkin

bakal ada yang menyesal

Dan pintu terus terbuka

Sementara ada yang pergi

Dan yang tersesal

cukup meratap dari griya tawang

Sampai pada sebuah ketika

Pembicaraan pada yang telah melepaskan zirahnya





Jakarta, 29 April 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline