Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Peradaban Mesopotamia "Negara diantara dua Sungai"

Diperbarui: 14 Desember 2024   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambaran Peradaban Mesopotamia (Sumber: alrafeden.com)

Peradaban Mesopotamia merupakan bagian dari sejarah Asia Barat. Secara geografis, Mesopotamia terletak di daerah subur, yakni di antara Sungai Eufrat dan Sungai Tigris. Bangsa Sumeria merupakan bangsa yang pertama kali mendiami Mesopotamia, sehingga disebut sebagai penduduk asli. Ibu kota Sumeria bernama Ur. Adapun kekuasan tertinggi kerajaan dipegang oleh seorang pendeta raja yang disebut Patesi.

Mesopotamia sendiri memiliki banyak penemuan diantara salah satunya adalah tulisan. "Tulisan" adalah penemuan terpenting masyarakat Mesopotamia melalui sistem yang mereka kembangkan, yang dikenal sebagai tulisan paku, yang melestarikan kepercayaan, sejarah, dan budaya wilayah tersebut dan yang memiliki dampak penting pada peradaban berikutnya di semua tingkatan, ujar Joshua J. Mark dalam artikel berbahasa Arabnya. Meskipun peradaban manusia berkembang di banyak tempat di dunia, peradaban manusia pertama kali muncul ribuan tahun yang lalu di Timur Tengah kuno.

Nama Mesopotamia berasal dari kata Yunani kuno yang berarti "tanah di antara sungai". Itu mengacu pada sungai Tigris dan Efrat, dua sumber air untuk wilayah yang sebagian besar terletak di perbatasan Irak modern, tetapi juga mencakup sebagian Suriah, Turki, dan Iran. Penduduk Mesopotamia hidup melalui pertanian, perikanan, dan peternakan. Berbagai peradaban Mesopotamia kuno berkembang pesat di Mesopotamia termasuk Kekaisaran Summerian, Akkadia, Asiria, Babilonia, dan Persia.

Istilah Mesopotamia berasal dari akar kata Yunani kuno "meso", yang berarti "tengah" dan "potamos" yang berarti "sungai". Dengan demikian diterjemahkan menjadi "(tanah) di tengah sungai". Mesopotamia secara luas mengacu pada tanah antara sungai Efrat dan Tigris.

Bangsa Mesopotamia menyembah lebih dari satu Tuhan. Setiap kerajaan menandakan keyakinan yang berbeda. Masyarakat Mesopotamia percaya pada jin dan roh jahat. Keyakinan berkembang di setiap kerajaan. Sebagian besar keyakinan mereka diturunkan melalui lempengan tanah liat yang menguraikan keyakinan dan praktik mereka. Masyarakat Mesopotamia menggambarkan agama mereka sebagai Politeisme. Mitologi Yunani mengadopsi banyak gagasan dari Dewa Mesopotamia.

Bukti menunjukkan kekaisaran Mesopotamia Kuno runtuh karena bencana badai debu ibarat efek domino yang berdampak pada ketidakmampuan bercocok tanam, sehingga menyebabkan kelaparan dan kehancuran bagi masyarakat Mesopotamia. Peradaban Mesopotamia mencakup konstelasi negara-negara pesaing seperti peradaban Sumeria, Asiria, Akkadia, dan Babilonia. Saat ini disebut Irak, Suriah, Kuwait, dan Turki. Kerajaan-kerajaan sebelumnya mendorong inovasi yang akan mengubah dunia selamanya. Pencapaian Mesopotamia membentuk dunia modern kita.

Tulisan, matematika, astronomi, seni, sastra, hukum, dan teknologi merupakan penemuan-penemuan di masa lalu yang tidak akan ada saat ini jika bukan karena Mesopotamia. Penemuan ini menjadi pedoman penting saat kita memasuki era digital. Saat ini Mesopotamia terletak di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Timur Tengah. Timur Tengah yang kaya akan sejarah yang terdiri dari beberapa peradaban Mesopotamia kuno. Saat ini mereka terkenal dengan cadangan minyaknya yang sangat besar. Timur Tengah juga menjadi rumah bagi tiga agama besar dunia: Kristen, Islam, dan Yudaisme.

Munculnya peradaban sangat terkait dengan eksistensi manusia dan kondisi lingkungan melalui interaksi aktif dan imaginatif. Secara umum baik Mesir atau Mesopotamia adalah kawasan subur yang sangat mendukung terbentuknya masyarakat yang berbudaya dan berperadaban. Struktur sosial Mesir dan Mesopotamia adalah konkrit, spesifik dan praktis. Peradaban di lembah Mesopotamia dan kawasan bulan sabit bersifat lebih non fisik jika dibanding dengan Mesir. Aspek ilmu pengetahuan lebih menonjol di kawasan Mesopotamia, sementara Mesir lebih menonjolkan aspek religius. Meskipun sistem politik di kedua kawasan hampir sama, yaitu absolutisme dan menganggap raja sebagai dewa, Mesopotamia lebih humanis daripada di Mesir. Efektivitas terbentuknya peradaban besar sangat ditentukan oleh kekuatan politik dan ekonomi. Bangsa Sumeria dan Assyria adalah contoh konkrit di Mesopotamia. Para raja periode awal di Mesir adalah contoh lain yang menghasilkan banyak bangunan piramid.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline