Lihat ke Halaman Asli

Irsyad Mohammad

Pengurus PB HMI, Pengurus Pusat Komunitas Persatuan Penulis Indonesia (SATUPENA), dan Alumni Ilmu Sejarah UI.

Boikot Produk Pro-Israel, Mungkinkah?

Diperbarui: 29 Februari 2024   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: palestine-studies.org

Sejak Invasi Israel ke Gaza, Palestina kemudian netizen dihebohkan dengan beredarnya daftar produk-produk yang disinyalir mendukung Israel dan ajakan boikot serta disinvestasi terhadap produk-produk pro-Israel di medsos akibat invasi Israel ke Gaza, Palestina. 

Beredar video di medsos tentang waralaba (franchise) makanan cepat saji yang membagikan makan siang gratis terhadap militer Israel, memicu kemarahan dunia terutama dunia Islam. 

Di negara-negara Timur Tengah muncul seruan boikot terhadap waralaba tersebut, walhasil cabang-cabang waralaba tersebut di Kuwait, Jordan, dan Qatar sepi. 

Walhasil pemilik franchise tersebut di Kuwait, Jordan, dan Qatar kemudian mengirimkan sumbangan untuk Palestina, langkah ini pun ditiru juga di sejumlah negara Arab lainnya termasuk juga di Indonesia. 

Di Indonesia saya menyaksikan sendiri sejumlah gerai waralaba yang dituding pro-Israel, sepi. Hingga beredar video di Tiktok, sejumlah outletnya kemudian mendekorasi interiornya dengan dekorasi Palestina dan mereka menegaskan dirinya tidak terafiliasi dengan waralaba tersebut di Israel, sebab cabang mereka di Indonesia bukan dimiliki langsung oleh brand tersebut melainkan hanya franchise, juga mereka mempekerjakan ribuan karyawan orang Indonesia dan menggunakan suplai produk Indonesia. 

Meski netizen sendiri tidak banyak yang percaya argument tersebut, sebab sebagaimana umumnya waralaba mereka membayar royalti ke pusat. Bahkan saham perusahaan yang memegang lisensi atas banyak waralaba, harga sahamnya jatuh di Bursa Efek Indonesia pada November 2023. 

Aksi yang jauh lebih berani lagi dilakukan oleh Najla Bisyir pada tahun 2023, pemilik toko kue & dessert box Bittersweet by Najla, mengeluarkan surat terbuka bahwa toko kuenya akan berhenti menggunakan bahan baku dari produk-produk pro-Israel. 

Lebih jauh lagi ia membuat video klarifikasi bahwa surat terbuka itu benar, ia bahkan sampai menunjukan produk-produk yang selama ini menjadi bahan bakunya di meja kemudian ia singkirkan dengan tangannya sendiri. 

Suatu langkah yang teramat sangat berani, bahkan saya sendiri tidak berani melakukannya. Najla Bisyir menegaskan dirinya tidak ingin mendukung tindakan Israel terhadap Palestina. Meski akhirnya ia menjelaskan tindakannya berakibat ia sendiri harus mengubah resep produknya. 

Namun banyak netizen yang mengapresiasi tindakan Najla Bisyir tersebut, juga ada yang mengkritiknya. Di kolom komentar akunnya saya lihat sendiri lebih banyak yang mengapresiasi. Paling tidak kita bisa simpulkan, seruan boikot terhadap produk pro-Israel kali ini cukup serius.  

Beredarnya daftar produk yang disinyalir pro-Israel bukanlah hal yang baru sebenarnya. Daftar tersebut sudah beredar sekitar tahun 2007 -- 2008, namun pada saat itu era medsos belum seperti sekarang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline