Kita pasti akan mengalami kesedihan, entah kapan pun itu. Kita hanya bisa mempersiapkannya sebelum benar-benar tenggelam dalam kesedihan. Dan percaya, bahwa pasti akan ada kebahagiaan setelah itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Entah sudah berapa lama aku disini, memandanginya tanpa tahu harus berbuat apa. lelaki itu---entah siapa namanya---masih sama seperti kemarin. Aku lupa sejak kapan aku suka memperhatikan kebiasaannya. Hanya satu yang aku tahu, ia sudah berdiri hampir setengah jam memandangi hujan yang turun dengan derasnya.
Mata lelaki itu kosong, tidak seperti sedang mengagumi setiap tetes hujan. Pikirannya entah kemana. Ia hanya terdiam berdiri di sana, dengan bulir airmata yang turun melewati pipi pucatnya.
Aku mengambil inisiatif untuk mendekatinya. Aku berdeham, tapi kelihatannya ia masih sibuk dengan pikirannya. Kemudian ia menyunggingkan senyum dengan tatapan yang masih sama.
BACA JUGA : Titip
"Hari ini, hujannya deras sekali," Ucapnya.
"Padahal, tadi siang panas sampai membuat banyak orang hampir gila." Tambahnya lagi.
"Ramalan cuaca juga mengatakan hari ini akan cerah," kataku.
"Ramalan cuaca tidak selalu benar, ya."
"Hal seperti ini memang tidak bisa diramalkan, kan?" Balasnya.