Lihat ke Halaman Asli

Kamar Seks Akan Jadi Bisnis Baru LP

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1290217426426444692

Judul diatas menghiasi salah satu kolom di kompas online, menambah  ruwet  persoalan penjara di indonesia. Dimulai adanya kamar mewah artalita yang bernilai ratusan juta. Fasilitas mewah ini tentu ada kaitannya dengan buku gurita yang sedikit mengupas bu artalita.

[caption id="attachment_75903" align="aligncenter" width="308" caption="Penjara mewah artalita"][/caption] [caption id="attachment_75904" align="aligncenter" width="314" caption="penjara atau hotel?"]

1290217482467061174

[/caption]

Pengungkapan berbagai mafia pemerasan para napi, yang dengan lugas diceritakan berbagai tarif untuk napi dengan berbagai aktivitas. Termasuk sewa kamar sampai sewa pakaian dan berbagai pungutan lainnya. bahkan untuk baca yasinan pun harus bayar.

Berikut kutipan berita

[caption id="attachment_75905" align="aligncenter" width="693" caption="sumber : Kompas.com"]

1290217774554666514

[/caption]

Setiap razia senantiasa menghasilkan berbagai narkoba ditemukan serta ponsel-ponsel, bandar bandar narkoba masih bisa beinteraksi dan bertransaksi. Yang parah lagi razia ini selalu bocor, menandakan resistensi dari pihak lapas dan pihak-pihak terkait.

[caption id="attachment_75906" align="aligncenter" width="558" caption="super gayus lagi di bali"]

12902181892087328616

[/caption]

Terakhir kasus gayus yang bisa melenggang ke bali, bahkan muncul di ruang publik. Walaupun disini penulis membaca ada skenario tingkat tinggi, gayus bisa ke bali dan ”sengaja”, ada kemungkinan disuruh menonton pertandingan tenis. Bagaimana pula napi napi yang berkelas ditempatkan di nusakambangan, yang lepas dari pengawasan publik?

Muncul ide baru buat ruangan khusus ngeseks, sebagai rasa manusiawi terhadap kebutuhan biologis. Walaupun masih sangat kontroversi. Ini bisa menjadi bisnis baru para pengelola lapas. Sebelum ide ini muncul sempat adanya larangan penayangan SIGI oleh Kementerian Hukum dan HAM, yang akan menjelaskan bisnis seks di penjara. Yang ini sudah menjadi rahasia umum di lingkungan lapas.

Penjara memang penjara bagi yang miskin, tapi yang punya uang hanyalah perlintasan belaka, toh semua bisa dibayar termasuk biaya keluar penjara. Memang tidak kaget, kalau penjara justeru makin membuat mahir para residivis, nuansa ketidakadilan ternyata makin kentara, justeru lebih membentuk karakter para napi.

Dan pihak Kementerian Hukum dan HAM selalu berkilah kurangnya dana. Ataukah kayaknya menunggu giliran studi banding penganan napi di negara-negara maju. seperti pa wapres yang sedang dijepang untuk belajar menangani bencana serta anggota dewan yang ke yunani, italy, amerika terakhir ke rusia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline