Lihat ke Halaman Asli

Gayus lagi, gayus lagi, bosen juga.

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1290303387479839755

Sadar tidak sadar, memory masyarakat indonesia jaman sekarang sangat dikuasai media massa. Headline surat kabar atau breaking news televisi, secara otomatis akan memutus fokus masyarakat sebelumnya kepada kasus baru, akhirnya kasus lama sudah tidak hot lagi dan dianggap kurang menarik akan hilang. William L. Rivers. et al, mengatakan bahwa pada dasarnya, kondisi di dunia nyata mempengaruhi media massa, dan ternyata keberadaan media massa juga dapat mempengaruhi kondisi nyata dunia. Terjadi timbal balik.

Terjadi tarik menarik antara kebutuhan masyarakat akan informasi dan media juga butuh peristiwa sebagai bahan informasi. Inilah antara kondisi nyata yang mendorong media merubah fokus headline sebagai menyajikan berita yang paling menarik dan terkini, ini juga upaya mencari rating tertinggi, agar menjadi leader dalam dunia pemberitaan. Yang akhirnya leader inilah menjadi referensi masyarakat. Ketika sudah menjadi referensi masyarakat maka bisa bermain pengaruh untuk memberikan dampak pada dunia nyata. Kira kira di indonesia siapa yang menguasai pemberitaan ya? Pembaca sudah bisa menebak.

Kejadian dari semua pelaku politik, budaya, ekonomi, kriminal, koruptor semua bisa berjalan pada waktu bersamaan. Disinilah peran media yang akan memilihkan fokus untuk massa, sehingga ada fenomena dimunculkan satu headline, secara otomatis menenggelamkan kasus lainnya.

Ketika Merapi menjadi headline utama, pasti ada yang tenggelam misalnya penangangan wasior, penanganan mentawai, kunjungan studi banding ke luar negeri dari anggota dewan sampai wapres, kunjungan gubernur Sumatra Barat ke jerman di tengan bencana mentawai.

Kasus penyiksaan TKI yang membuat resah SBY,sikap yang cenderung reaktif, yang notabene bukan pertama kali, bahkan kalau berkenan dibuat satgas TKI pasti banyak lagi yang terungkap. Apa yang tenggelam dari kasus ini penanganan merapi, termasuk gayus, dan masih banyak lagi. Dimana deponeering kasus bibit chandra, susno, ayat tembakau yang hilang, studi banding yang makin marak.

Ketika tidak ada peristiwa lagi yang terkesan alami, maka dimunculkan kasus kasus simpanan seperti terorisme, selama ini sangat efektif menenggelamkan berbagai kasus di indonesia. Termasuk kunjungan Gayus ke bali, dari 68 kali lepasnya gayus, kenapa yang ke bali yang diangkat.

Masih banyak kasus yang seakan yang tenggelam dan bahkan ditenggelamkan, seperti dalam forum forum di dunia maya, tema begitu cepat turun pamor. Terlalu banyak kasus, dan terlalu banyak yang tenggelam.

Beruntunglah mereka yang menjadi pemilik media, bisa mengendalikan memory masa.

Kasihan juga yang selama ini sebagai konsumen berita-berita distir ke sana ke mari.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline