(Bandung, 27) Indonesia pertama kali mengkonfirmasi kasus COVID-19 pada Senin 2 Maret lalu. Saat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona yakni perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun.
Beberapa mayoritas warga di berbagai belahan dunia meminta bahwa lockdown merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam memutus penyebaran Covid-19.
Namun, di sisi lain menyatakan bahwa banyak juga yang menolak lockdown karena dapat menyebabkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Dengan adanya lockdown yang diberlakukan di suatu negara, maka secara langsung akan mempengaruhi sektor-sektor yang berhubungan dengan mobilitas masyarakat sehari-hari seperti sektor wisata, pertanian, peternakan, dan termasuk sektor pendidikan.
Semua sektor pekerjaan dilakukan dari rumah atau yang disebut work from home (WFH), dalam hal ini pendidikan juga melakukan hal yang sama yaitu melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau pembelajaran daring (Dalam jaringan) seperti menggunakan WA, zoom meeting, google meet, dll.
Otomatis semua hal pendidikan dilakukan dirumah. Oleh karena itu, salah satu mata pelajaran yaitu PJOK dilakukan secara daring dengan sarana yang ada. Tapi dengan keterbatasan yang ada, tidak menjadikan mata pelajaran PJOK hanya sekadar membahas materi saja, tetapi tetap melakukan aktivitas gerak yang dilakukan dirumah dengan tugas yang diberikan oleh guru PJOK.
Salah satu materi yang bisa di terapkan yaitu mengenai gerakan-gerakan yang bisa dilakukan oleh siswa dengan gerakan yang simple, yang bisa menjaga imunitas tubuh serta menjaga kebugaran jasmani di antara gerakannya yaitu Running in the place (jalan ditempat), Jumping Jack, Squats, Push Up, Sit Up, Lunge, dan Flank.
Gerakan-gerakan tersebut bisa dilakukan dirumah, dihalaman yang tidak begitu luas pun masih bisa dilakukan. Tetapi hal-hal safety tetap harus dilakukan seperti melakukan pemanasan sebelum berolahraga, menyiapkan alat" nya seperti sepatu, pakaian olahraga, dan matras. Dan ketika aktivitas tersebut berakhir jangan lupa melakukan pendinginan.
Aktivis gerakan ini dilakukan dengan ritme sekali gerakan dilakukan selama 1 menit, dengan jeda 8-10 detik untuk istirahat. Gerakan gerakan ini bisa dilakukan setiap hari baik dipagi hari atau di sore hari.
Dalam keadaan seperti ini anak anak siswa harus tetap menjaga kesehatan dan imunitas tubuhnya agar tetap sehat dan bugar.