Lihat ke Halaman Asli

Irsal Efendi

Pendidik

Tidak Menjadi Generasi "Home Service" bagi Siswa di Sekolah

Diperbarui: 20 Agustus 2023   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswa SMP Shafiyyatul Amaliyyah Medan menampilkan tarian daerah dalam unjuk karya proyek II Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Generasi "Home Service" diasumsikan sebagai generasi yang selalu ingin dilayani. Dalam bentuk dan kegiatan apapun memiliki ketergantungan kepada orang lain. Biasanya generasi ini dikarenakan interaksi dari orang terdekatnya yang selalu membantu.
Generasi "Home Service"  lahir dari orang terdekat yang tidak tega melihat kemandirian dari anak tersebut. Akibatnya pola asuh yang salah membuat anak ragu dalam mengerjakan apapun. Anak tidak mendapatkan kesempatan untuk menjalani proses. Terbiasa akan hasil yang sesuai dengan keinginannya. Anak selalu di bantu tanpa melatihnya untuk dapat melakukannya sendiri.

Padahal memberikan kesempatan kepada anak untuk berproses sangat penting untuk tumbuh kembangnya. Berani mencoba berproses atas usaha sendiri, menerima setiap hasil yang dicapai meskipun tidak sesuai dengan harapan dan hal lainnya membuat anak mendekati realita kehidupan yang normal.

Anak yang terbiasa dilayani dan tidak diajarkan dalam berproses maka beresiko akan menjadi pribadi yang malas berusaha. Anak tidak mengenal belajar dan kegagalan akan sulit menghadapi masa depan.

Generasi "Home Service" tidak hanya secara terbentuk dirumah tetapi juga disekolah. Pola pendampingan dari guru khususnya walikelas turut membentuk karakter siswa disekolah.

Bagi siswa yang terbiasa mendapatkan "fasilitas" pendampingan yang full service membuat siswa akan terlihat santai. Siswa memahami bahwa apapun yang dialaminya akan dibantu oleh guru. Dicontohkan apabila siswa ketinggalan buku ketika sudah berangkat kesekolah maka guru akan membantu untuk menelepon orangtua untuk dapat mengantarkannya. Guru akan berusaha mencari jalan keluar bagaimana buku tersebut bisa sampai di sekolah, bukan siswanya yang mencari jalan keluar.

Beberapa kondisi lainnya bisa saja tidak sadar dilakukan oleh seorang guru kepada siswanya. Niat hati guru adalah tulus membantu tetapi bisa jadi caranya yang tidak tepat sehingga dapat mempengaruhi perkembangan diri siswa sendiri.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline